Imbalan Normalisasi dengan Israel, Arab Saudi Disebut Minta Energi Nuklir pada AS

Selasa, 14 Maret 2023 - 08:46 WIB
loading...
A A A
Senator Christopher S Murphy, Demokrat Connecticut dan anggota Komite Hubungan Luar Negeri, mengatakan, "Hubungan kami dengan Arab Saudi harus menjadi hubungan bilateral langsung. Itu tidak boleh dilakukan melalui Israel."

Dia bersikeras bahwa Saudi "secara konsisten berperilaku buruk, berulang kali".

Dia menegaskan, "Jika kita akan menjalin hubungan dengan Saudi di mana kita melakukan penjualan senjata yang lebih signifikan, itu harus ditukar dengan yang lebih baik. Perilaku terhadap Amerika Serikat, bukan hanya perilaku yang lebih baik terhadap Israel."

Rintangan lain yang menonjol untuk kesepakatan semacam itu adalah meningkatnya kekerasan oleh pemukim Yahudi Israel di wilayah Palestina, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Kekerasan itu menyebabkan bentrokan antara pemukim Yahudi yang dilindungi militer Israel dan warga Palestina.

Bersamaan dengan itu, pasukan Israel telah meningkatkan serangan mereka di kota-kota dan kamp-kamp di Tepi Barat, lebih sering membunuh puluhan warga sipil Palestina.

Kekerasan itu mengakibatkan meningkatnya kecaman Saudi terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Kerajaan Saudi terus menegaskan sikapnya bahwa mereka hanya akan menormalkan hubungan dengan Israel setelah negara Palestina didirikan.

Meskipun NYT melaporkan sumber-sumber yang mengetahui diskusi tersebut percaya bahwa Riyadh bersedia untuk berkompromi atas permintaan itu dan kecamannya, hal itu masih tetap menjadi kendala potensial.

Martin Indyk, mantan duta besar AS untuk Israel selama pemerintahan mantan presiden Bill Clinton, dikutip surat kabar itu mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu "sangat menginginkannya (Arab Saudi bergabung dengan Abraham Accords), dan dia hanya bisa mendapatkannya dengan bantuan Biden."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1823 seconds (0.1#10.140)