Kata Eks Komandan NATO, Ini 3 Alasan Putin Gempur Ukraina dengan Rudal Hipersonik Kinzhal
loading...
A
A
A
KIEV - Mantan komandan NATO James Stavridis menyebutkantiga kemungkinan alasan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin menggempur Ukraina dengan rudal hipersonik Kinzhal.
Militer Moskow telah menghujani kota-kota di Ukraina dengan sekitar 81 rudal sepanjang hari Kamis lalu. Alasannya sebagai balas dendam atas serangan terhadap wilayah Bryansk, Rusia.
Dari 81 misil yang menggempur Ukraina, enam di antaranya diketahui sebagai rudal hipersonik Kinzhal. Enam warga sipil Ukraina tewas dan militer Kiev mengeklaim telah menembak jatuh 34 misil Rusia.
Pembawa acara The Press; Chuck Todd, bertanya kepada Stavridis apakah dia melihat penggunaan Kinzhal sebagai bukti bahwa pasukan Putin kehabisan rudal.
Mantan komandan NATO itu tidak mengesampingkan itu sebagai satu kemungkinan, tetapi dia juga memberikan penjelasan demonstratif mengapa pasukan Putin menggunakan rudal hipersonik tersebut.
“Rusia suka memamerkan kemampuan [rudal] hipersonik mereka. Mereka sedang berperang, inilah kesempatan untuk melakukannya,” kata Stavridis, menambahkan bahwa pasukan Moskow tidak memiliki banyak rudal Kinzhal yang tersisa.
Klaim bahwa Moskow kehabisan rudal hipersonik Kinzhal tidak dapat diverifikasi secara independen. Namun Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina Vadym Skibitsky mengatakan kepada RBC pada bulan Januari bahwa pasokan rudal presisi tinggi Rusia, termasuk Kh-101, Kh-555 dan rudal Kalibr, hampir habis.
Stavridis memberikan tiga kemungkinan alasan mengapa Rusia menggunakan rudal hipersonik Kinzhal sekarang, meskipun mungkin tidak banyak stoknya.
"Jadi untuk menembak enam dari mereka dalam satu malam: A. Mereka benar-benar kehabisan [amunisi], B. Mereka berusaha untuk menunjukkan kemampuan mereka dan, C. Mereka benar-benar ingin mengejar [penghancuran] jaringan listrik, terutama selama bulan-bulan musim dingin karena mereka merasa—saya pikir sangat tidak benar—bahwa pada akhirnya itu akan menjadi jalan untuk mematahkan harapan rakyat Ukraina," kata Stavridis.
Militer Moskow telah menghujani kota-kota di Ukraina dengan sekitar 81 rudal sepanjang hari Kamis lalu. Alasannya sebagai balas dendam atas serangan terhadap wilayah Bryansk, Rusia.
Dari 81 misil yang menggempur Ukraina, enam di antaranya diketahui sebagai rudal hipersonik Kinzhal. Enam warga sipil Ukraina tewas dan militer Kiev mengeklaim telah menembak jatuh 34 misil Rusia.
Pembawa acara The Press; Chuck Todd, bertanya kepada Stavridis apakah dia melihat penggunaan Kinzhal sebagai bukti bahwa pasukan Putin kehabisan rudal.
Mantan komandan NATO itu tidak mengesampingkan itu sebagai satu kemungkinan, tetapi dia juga memberikan penjelasan demonstratif mengapa pasukan Putin menggunakan rudal hipersonik tersebut.
“Rusia suka memamerkan kemampuan [rudal] hipersonik mereka. Mereka sedang berperang, inilah kesempatan untuk melakukannya,” kata Stavridis, menambahkan bahwa pasukan Moskow tidak memiliki banyak rudal Kinzhal yang tersisa.
Klaim bahwa Moskow kehabisan rudal hipersonik Kinzhal tidak dapat diverifikasi secara independen. Namun Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina Vadym Skibitsky mengatakan kepada RBC pada bulan Januari bahwa pasokan rudal presisi tinggi Rusia, termasuk Kh-101, Kh-555 dan rudal Kalibr, hampir habis.
Stavridis memberikan tiga kemungkinan alasan mengapa Rusia menggunakan rudal hipersonik Kinzhal sekarang, meskipun mungkin tidak banyak stoknya.
"Jadi untuk menembak enam dari mereka dalam satu malam: A. Mereka benar-benar kehabisan [amunisi], B. Mereka berusaha untuk menunjukkan kemampuan mereka dan, C. Mereka benar-benar ingin mengejar [penghancuran] jaringan listrik, terutama selama bulan-bulan musim dingin karena mereka merasa—saya pikir sangat tidak benar—bahwa pada akhirnya itu akan menjadi jalan untuk mematahkan harapan rakyat Ukraina," kata Stavridis.