Rusia Balas Dendam, Gempur Ukraina dengan 81 Rudal
loading...
A
A
A
KIEV - Militer Rusia menggempur Ukraina dengan sekitar 81 rudal pada Kamis (9/3/2023). Moskow berdalih serangan besar-besaran ini sebagai balas dendam atas apa yang disebutnya sebagai "serangan teroris" di wilayah Bryansk.
Serangan puluhan rudal Moskow telah melumpuhkan pasokan listrik ke pembangkit nuklir terbesar Eropa di Ukraina dan membuat sebagian wilayah negara gelap gulita.
Pada pekan lalu, wilayah Bryansk di Rusia yang berbatasan dengan Ukraina diserang--yang menurut Moskow dilakukan oleh militer Kiev.
Pemerintah Ukraina mengatakan sedikitnya enam warga sipil tewas dalam serangan Rusia hari ini, yang merupakan tembakan rudal besar-besaran pertama pada bulan ini setelah serangan serupa terjadi pertengahan bulan lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan infrastruktur dan bangunan tempat tinggal di 10 wilayah terkena dampaknya. "Para penjajah hanya bisa meneror warga sipil," katanya.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, yang direbut pasukan Rusia setahun lalu, dibiarkan bergantung pada generator pada hari Kamis.
Perusahaan listrik negara Ukraina, Energoatom, dalam sebuah pernyataan mengatakan serangan udara Rusia berskala besar merusak infrastruktur yang telah mengalirkan listrik ke PLTN Zaporizhzhia.
"Hubungan terakhir antara Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang diduduki dan sistem listrik Ukraina terputus," kata Energoatom.
Perusahaan itu mengatakan reaktor kelima dan keenam telah dimatikan dan tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan pabrik dipasok oleh 18 generator diesel, yang memiliki cukup bahan bakar untuk 10 hari.
Serangan puluhan rudal Moskow telah melumpuhkan pasokan listrik ke pembangkit nuklir terbesar Eropa di Ukraina dan membuat sebagian wilayah negara gelap gulita.
Pada pekan lalu, wilayah Bryansk di Rusia yang berbatasan dengan Ukraina diserang--yang menurut Moskow dilakukan oleh militer Kiev.
Pemerintah Ukraina mengatakan sedikitnya enam warga sipil tewas dalam serangan Rusia hari ini, yang merupakan tembakan rudal besar-besaran pertama pada bulan ini setelah serangan serupa terjadi pertengahan bulan lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan infrastruktur dan bangunan tempat tinggal di 10 wilayah terkena dampaknya. "Para penjajah hanya bisa meneror warga sipil," katanya.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, yang direbut pasukan Rusia setahun lalu, dibiarkan bergantung pada generator pada hari Kamis.
Perusahaan listrik negara Ukraina, Energoatom, dalam sebuah pernyataan mengatakan serangan udara Rusia berskala besar merusak infrastruktur yang telah mengalirkan listrik ke PLTN Zaporizhzhia.
"Hubungan terakhir antara Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang diduduki dan sistem listrik Ukraina terputus," kata Energoatom.
Perusahaan itu mengatakan reaktor kelima dan keenam telah dimatikan dan tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan pabrik dipasok oleh 18 generator diesel, yang memiliki cukup bahan bakar untuk 10 hari.