Ibu Negara Prancis Gagal dalam Gugatan soal Dirinya Dituduh Transgender
loading...
A
A
A
PARIS - Ibu Negara Prancis Brigitte Macron gagal dalam gugatan terhadap dua perempuan yang menuduhnya sebagai pria yang mengubah dirinya menjadi wanita transgender .
Seorang hakim Paris telah menggugurkan gugatan istri Presiden Emmanuel Macron tersebut.
Brigitte Macron pada Februari 2022 mengajukan gugatan pelanggaran privasi dan pelanggaran citra terhadap dua perempuan yang mengeklaim dalam acara YouTube bahwa Ibu Negara Prancis itu sebenarnya adalah saudara laki-laki transgendernya sendiri.
Namun hakim, seperti dikutip Russia Today, Jumat (10/3/2023), memutuskan bahwa Ibu Negara memiliki kasus pencemaran nama baik publik, tetapi tidak untuk pelanggaran privasi dan pelanggaran citra.
Video yang di-posting di YouTube pada 10 Desember 2021 mengemukakan teori bahwa Brigitte Macron sebenarnya adalah identitas transgender dari saudara laki-lakinya, Jean-Michel Trogneux. Video tersebut ditonton ratusan ribu kali, dan rumor transgender itu menjadi tren di Twitter selama beberapa hari.
Brigitte Macron mengajukan gugatan hampir dua bulan setelah video itu di-posting, mengeklaim bahwa itu melanggar "hak atas citra" dan melanggar privasi saudara laki-lakinya.
Menurut dokumen gugatan, video berdurasi berjam-jam itu menggambarkan operasi yang diduga dilakukan Brigitte Macron, menyangkal dia telah melahirkan tiga anak, dan memublikasikan informasi pribadi tentang Trogneux.
Video itu juga disebut menggunakan foto-foto yang "diperbesar dan diwarnai ulang".
Gugatan terpisah Brigitte Macron terhadap kedua perempuan itu, atas pencemaran nama baik publik, sebenarnya sudah diajukan dua pekan sebelumnya, pada 31 Januari 2022. Kasus itu masih tertunda.
Biografi resmi Ibu Negara Prancis menyebutkan dia terlahir sebagai Brigitte Marie-Claude Trogneux dari keluarga pembuat cokelat asal Amiens.
Dia awalnya menikah dengan seorang bankir bernama Andre-Louis Auziere pada tahun 1974 dan memiliki tiga anak.
Pada tahun 1993, ketika dia berusia 40 tahun dan mengajar di sekolah menengah La Providence Jesuit di Amiens, dia bertemu dengan Emmanuel Macron—yang saat itu berusia 15 tahun, dan teman sekelas putrinya; Laurence.
Brigitte menceraikan Auziere pada 2006 dan menikah dengan Macron pada 2007.
Brigitte dilaporkan secara luas menjadi kunci kemenangan Macron dalam pemilihan presiden 2017.
Desas-desus transgender tentang Ibu Negara Prancis muncul menjelang pemilihan presiden Prancis 2022 dan dengan cepat mendapatkan daya tarik online. Macron akhirnya dengan mudah memenangkan pemilihan presiden tersebut.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
Seorang hakim Paris telah menggugurkan gugatan istri Presiden Emmanuel Macron tersebut.
Brigitte Macron pada Februari 2022 mengajukan gugatan pelanggaran privasi dan pelanggaran citra terhadap dua perempuan yang mengeklaim dalam acara YouTube bahwa Ibu Negara Prancis itu sebenarnya adalah saudara laki-laki transgendernya sendiri.
Namun hakim, seperti dikutip Russia Today, Jumat (10/3/2023), memutuskan bahwa Ibu Negara memiliki kasus pencemaran nama baik publik, tetapi tidak untuk pelanggaran privasi dan pelanggaran citra.
Video yang di-posting di YouTube pada 10 Desember 2021 mengemukakan teori bahwa Brigitte Macron sebenarnya adalah identitas transgender dari saudara laki-lakinya, Jean-Michel Trogneux. Video tersebut ditonton ratusan ribu kali, dan rumor transgender itu menjadi tren di Twitter selama beberapa hari.
Brigitte Macron mengajukan gugatan hampir dua bulan setelah video itu di-posting, mengeklaim bahwa itu melanggar "hak atas citra" dan melanggar privasi saudara laki-lakinya.
Menurut dokumen gugatan, video berdurasi berjam-jam itu menggambarkan operasi yang diduga dilakukan Brigitte Macron, menyangkal dia telah melahirkan tiga anak, dan memublikasikan informasi pribadi tentang Trogneux.
Video itu juga disebut menggunakan foto-foto yang "diperbesar dan diwarnai ulang".
Gugatan terpisah Brigitte Macron terhadap kedua perempuan itu, atas pencemaran nama baik publik, sebenarnya sudah diajukan dua pekan sebelumnya, pada 31 Januari 2022. Kasus itu masih tertunda.
Biografi resmi Ibu Negara Prancis menyebutkan dia terlahir sebagai Brigitte Marie-Claude Trogneux dari keluarga pembuat cokelat asal Amiens.
Dia awalnya menikah dengan seorang bankir bernama Andre-Louis Auziere pada tahun 1974 dan memiliki tiga anak.
Pada tahun 1993, ketika dia berusia 40 tahun dan mengajar di sekolah menengah La Providence Jesuit di Amiens, dia bertemu dengan Emmanuel Macron—yang saat itu berusia 15 tahun, dan teman sekelas putrinya; Laurence.
Brigitte menceraikan Auziere pada 2006 dan menikah dengan Macron pada 2007.
Brigitte dilaporkan secara luas menjadi kunci kemenangan Macron dalam pemilihan presiden 2017.
Desas-desus transgender tentang Ibu Negara Prancis muncul menjelang pemilihan presiden Prancis 2022 dan dengan cepat mendapatkan daya tarik online. Macron akhirnya dengan mudah memenangkan pemilihan presiden tersebut.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
(min)