Menhan UE Gelar Pertemuan Bahas Amunisi untuk Ukraina

Rabu, 08 Maret 2023 - 23:28 WIB
loading...
Menhan UE Gelar Pertemuan Bahas Amunisi untuk Ukraina
Menteri Pertahanan dari 27 negara Uni Eropa menggelar pertemuan membahas bantuan amunisi untuk Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
STOCKHOLM - Para Menteri Pertahanan (Menhan) dari 27 negara anggota Uni Eropa (UE) bertemu di Ibu Kota Swedia, Stockholm, pada Rabu (8/3/2023) untuk memperdebatkan rencana mengisi ulang persediaan amunisi Ukraina dari milik mereka sendiri sementara juga meningkatkan produksi di dalam blok tersebut.

Pertemuan itu dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa Ukraina akan kehabisan peluru howitzer 155 milimeter yang telah memainkan peran kunci dalam pertahanan negara itu melawan invasi skala penuh Rusia yang dimulai pada Februari 2022.

Para menteri UE akan membahas kemungkinan pengiriman peluru senilai 1 miliar Euro atau sekitar Rp16,2 triliun dari gudang senjata mereka, sementara pada saat yang sama mempertimbangkan bagaimana meningkatkan kapasitas produksi senjata buatan dalam blok tersebut.

Kiev telah menembakkan ribuan peluru howitzer setiap hari dan menghadapi kekurangan yang kritis.

Rencana jangka pendek UE adalah menggunakan dana bersama Fasilitas Perdamaian Eropa untuk segera mengisi kembali amunisi howitzer Ukraina dari stok blok itu sendiri.

Para pejabat mengatakan bahwa negara-negara anggota UE memiliki cukup peluru sehingga pengiriman ke Ukraina tidak akan membuat mereka rentan terhadap serangan.



Blok tersebut juga bertujuan untuk memberi insentif kepada produsen senjata untuk meningkatkan produksi dengan melakukan pesanan bersama secara besar-besaran.

Tetapi beberapa negara anggota mempertanyakan apakah ini akan cukup untuk mendukung upaya perang Ukraina.

“Menurut kebutuhan Ukraina, mereka membutuhkan setidaknya 350.000 peluru 155 mm per bulan,” kata Madis Roll, seorang pejabat senior di Kementerian Pertahanan Estonia, kepada kantor berita AFP yang dikutip DW.

“Oleh karena itu, Estonia telah mengusulkan inisiatif untuk bersama-sama mendapatkan setidaknya 1 juta amunisi 155 mm ke Ukraina, yang merupakan persyaratan militer minimum mutlak untuk Ukraina,” imbuhnya.

Usulan pengadaan bersama ini, serupa dengan bagaimana vaksin diperoleh selama pandemi virus Corona, telah didukung oleh kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell.

Menteri Pertahanan Slovakia Jaroslav Nad mengatakan kepada DW bahwa akan lebih mudah jika ada entitas, katakanlah Komisi Eropa, untuk mengatur pengadaan amunisi yang kemudian dapat diikuti oleh negara lain.



Dia mengatakan ini karena undang-undang pengadaan yang berbeda di antara negara-negara anggota dan fakta bahwa tidak banyak perusahaan di seluruh Uni Eropa yang mampu memproduksi amunisi 155 milimeter.

Sumber ketegangan lain di dalam UE adalah pertanyaan apakah mereka harus memprioritaskan kecepatan dengan membeli senjata dan amunisi dari luar blok atau apakah prioritasnya harus meningkatkan industri pertahanan UE sendiri.

Para pendukung opsi yang terakhir menunjuk pada tahun-tahun rendahnya investasi sejak berakhirnya Perang Dingin yang telah menyebabkan kelangkaan saat ini.

"Industri Eropa tidak diadaptasi untuk kebutuhan konflik intensitas tinggi," kata Komisaris Pasar Internal Eropa Thierry Breton kepada wartawan Selasa lalu.

"Industri pertahanan kita harus segera beralih ke mode 'ekonomi perang'," tambahnya.

Menyusul pertemuan hari Rabu antara para menteri pertahanan, para pejabat mengatakan mereka berharap rencana final pengiriman amunisi ke Ukraina akan disetujui pada pertemuan para menteri luar negeri pada 20 Maret.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2088 seconds (0.1#10.140)