Hamas Kecam Rencana Menteri Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina saat Ramadan
loading...
A
A
A
GAZA - Seorang pejabat senior Hamas memperingatkan rencana Menteri Keamanan Nasional Israel , Itamar Ben-Gvir untuk melanjutkan penghancuran rumah warga Palestina di Yerusalem selama bulan suci Ramadan akan "menyebabkan ledakan terhadap pemerintah Israel yang rasis".
"Saudara-saudara kita di Yerusalem adalah pemilik tanah yang sah dan mereka tidak akan pernah membiarkan Zionis menggusur dan mengambil alih rumah mereka," kata anggota kantor Hamas di pengasingan, Hisham Qasem.
"Perlawanan Palestina sedang mempersiapkan konfrontasi sebagai tanggapan atas setiap agresi yang dilakukan terhadap ibu kota kami dan rakyat kami di Yerusalem," lanjut Qasem.
"Perlawanan kami adalah perisai pertahanan melawan agresi dan pelanggaran terus-menerus Israel di mana-mana," tambahnya.
Para pejabat senior Hamas meminta negara-negara Arab dan Muslim untuk serius bertindak melawan rencana penghancuran rumah-rumah Palestina oleh Israel di Yerusalem, yang diancam oleh Ben-Gvir untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan.
Hamas juga mengutuk pembentukan unit militer Israel untuk sukarelawan Yahudi di kota Arab Lod untuk memerangi warga Arab, Al Watan Voice melaporkan.
"Pembentukan kelompok bersenjata teroris Yahudi di Lod yang menjawab Menteri ekstremis Itamar Ben-Gvir adalah perkembangan yang berbahaya," kata Qasem.
"Ini membuktikan bahwa pemerintah fasis Israel sedang bersiap untuk meningkatkan agresinya terhadap warga Palestina (di Israel). Perilaku rasis dan fasis ini adalah komponen inti dari pemerintah Israel saat ini," lanjutnya.
Ini terjadi menyusul laporan oleh penyiar publik Kan Israel tentang pembentukan unit yang terdiri dari beberapa lusin warga sipil dengan pengalaman militer yang akan berfungsi sebagai regu siaga khusus.
Menurut Kan, ini mungkin yang pertama dari beberapa yang didirikan di kota-kota dengan jumlah penduduk Arab yang besar.
"Saya berterima kasih kepada perdana menteri karena menerima permintaan saya untuk pembentukan penjaga nasional dan penambahan ribuan petugas polisi," cuit Ben-Gvir pada Senin.
"Saudara-saudara kita di Yerusalem adalah pemilik tanah yang sah dan mereka tidak akan pernah membiarkan Zionis menggusur dan mengambil alih rumah mereka," kata anggota kantor Hamas di pengasingan, Hisham Qasem.
"Perlawanan Palestina sedang mempersiapkan konfrontasi sebagai tanggapan atas setiap agresi yang dilakukan terhadap ibu kota kami dan rakyat kami di Yerusalem," lanjut Qasem.
"Perlawanan kami adalah perisai pertahanan melawan agresi dan pelanggaran terus-menerus Israel di mana-mana," tambahnya.
Para pejabat senior Hamas meminta negara-negara Arab dan Muslim untuk serius bertindak melawan rencana penghancuran rumah-rumah Palestina oleh Israel di Yerusalem, yang diancam oleh Ben-Gvir untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan.
Hamas juga mengutuk pembentukan unit militer Israel untuk sukarelawan Yahudi di kota Arab Lod untuk memerangi warga Arab, Al Watan Voice melaporkan.
"Pembentukan kelompok bersenjata teroris Yahudi di Lod yang menjawab Menteri ekstremis Itamar Ben-Gvir adalah perkembangan yang berbahaya," kata Qasem.
"Ini membuktikan bahwa pemerintah fasis Israel sedang bersiap untuk meningkatkan agresinya terhadap warga Palestina (di Israel). Perilaku rasis dan fasis ini adalah komponen inti dari pemerintah Israel saat ini," lanjutnya.
Ini terjadi menyusul laporan oleh penyiar publik Kan Israel tentang pembentukan unit yang terdiri dari beberapa lusin warga sipil dengan pengalaman militer yang akan berfungsi sebagai regu siaga khusus.
Menurut Kan, ini mungkin yang pertama dari beberapa yang didirikan di kota-kota dengan jumlah penduduk Arab yang besar.
"Saya berterima kasih kepada perdana menteri karena menerima permintaan saya untuk pembentukan penjaga nasional dan penambahan ribuan petugas polisi," cuit Ben-Gvir pada Senin.
(esn)