Putin: Rusia Berhasil Atasi Kesulitan Sektor Keuangan Akibat Sanksi Barat
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia berhasil mengatasi kesulitan di sektor keuangan yang disebabkan oleh sanksi Barat. Hal itu diungkapkan Presiden Vladimir Putin , Selasa (7/3/2023), satu tahun setelah invasi pasukan Moskow ke Ukraina.
"Berkat tindakan profesional komunitas perbankan kami, lembaga pemerintah, dan upaya bank sentral, saya ingin menekankan bahwa kami berhasil mengatasi semua kesulitan ini secara umum," kata Putin di Moskow, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Hal itu diungkapkan Putin pada pertemuan dengan Herman Gref, kepala bank terbesar Rusia, Sberbank. Putin juga menambahkan, bahwa Rusia "meningkatkan kedaulatan ekonomi dan keuangannya" dan posisi stabil Sberbank adalah "sinyal yang baik untuk seluruh ekonomi."
Sementara itu, Gref mengatakan, Sberbank adalah "entitas yang paling banyak diserang" di negara ini, yang mengalami tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal kompleksitas dan kekuatan.
Dia menambahkan bahwa bank menghadapi masa yang sangat sulit karena kehilangan hampir semua asetnya di luar negeri, yang menyebabkan kerugian besar. “Selain itu, sanksi AS melarang Sberbank dari pasar saham dan memotong kemungkinan bekerja dengan dolar dan euro,” jelasnya.
Namun, menurut Gref, bank "membentuk cadangan" untuk semua masalah, dan dengan persetujuan Bank Rusia, Sberbank mulai mengungkapkan hasil keuangannya untuk menunjukkan stabilitasnya.
“Keputusan Sberbank untuk mendasarkan produknya pada solusi TI yang dikembangkan secara internal terbukti benar, dan keluarnya perusahaan TI Barat tidak memengaruhi pekerjaan bank,” ujarnya.
"Hari ini, 38.000 insinyur bekerja di bank, ini adalah struktur TI terbesar di negara ini," kata Gref.
"Berkat tindakan profesional komunitas perbankan kami, lembaga pemerintah, dan upaya bank sentral, saya ingin menekankan bahwa kami berhasil mengatasi semua kesulitan ini secara umum," kata Putin di Moskow, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Hal itu diungkapkan Putin pada pertemuan dengan Herman Gref, kepala bank terbesar Rusia, Sberbank. Putin juga menambahkan, bahwa Rusia "meningkatkan kedaulatan ekonomi dan keuangannya" dan posisi stabil Sberbank adalah "sinyal yang baik untuk seluruh ekonomi."
Sementara itu, Gref mengatakan, Sberbank adalah "entitas yang paling banyak diserang" di negara ini, yang mengalami tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal kompleksitas dan kekuatan.
Dia menambahkan bahwa bank menghadapi masa yang sangat sulit karena kehilangan hampir semua asetnya di luar negeri, yang menyebabkan kerugian besar. “Selain itu, sanksi AS melarang Sberbank dari pasar saham dan memotong kemungkinan bekerja dengan dolar dan euro,” jelasnya.
Namun, menurut Gref, bank "membentuk cadangan" untuk semua masalah, dan dengan persetujuan Bank Rusia, Sberbank mulai mengungkapkan hasil keuangannya untuk menunjukkan stabilitasnya.
“Keputusan Sberbank untuk mendasarkan produknya pada solusi TI yang dikembangkan secara internal terbukti benar, dan keluarnya perusahaan TI Barat tidak memengaruhi pekerjaan bank,” ujarnya.
"Hari ini, 38.000 insinyur bekerja di bank, ini adalah struktur TI terbesar di negara ini," kata Gref.
(esn)