3 Hal Kontroversial yang Dilakukan ISIS, Nomor Terakhir Anggap Pemerkosaan Hal Biasa

Selasa, 28 Februari 2023 - 14:17 WIB
loading...
3 Hal Kontroversial yang Dilakukan ISIS, Nomor Terakhir Anggap Pemerkosaan Hal Biasa
Militan ISIS berlatih menembak di lokasi yang dirahasiakan. Foto/Dabiq/Global Look Press/ZUMA Press/RT
A A A
DAMASKUS - ISIS merupakan kelompok militan yang bermarkas di Suriah. Anggota kelompok ini melakukan berbagai kekerasan dan hal kontroversial lainnya.

Berikut adalah 3 hal kontroversial yang dilakukan ISIS.

1. Penindasan Etnis Hazara

ISIS bertindak kejam dengan melakukan berbagai penindasan terhadap etnis Hazara, terutama mereka yang menganut Syiah di Pakistan.

Melansir laman Minority Rights, etnis Hazara adalah etnis asal Afghanistan yang menjadi minoritas. Akibat adanya penindasan yang diterima etnis Hazara, populasinya menurun secara signifikan.

Pada Januari 2021, kelompok militan ISIS bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan 11 orang etnis Hazara di Pakistan.

Para korban diketahui merupakan penambang yang tengah bekerja. Dari 11 korban, 6 orang di antaranya ditemukan dalam kondisi tewas.

Sementara itu, 5 orang lainnya ditemukan dengan luka parah dan meninggal dunia ketika menuju rumah sakit. Etnis ini seringkali menjadi sasaran empuk ISIS karena menganut Syiah.

Selain ISIS, Taliban juga disebut melakukan penindasan terhadap Hazara.

Menurut laporan yang diungkap HRW (Human Right Watch), penindasan ISIS kepada Hazara dilakukan di berbagai tempat, mulai dari sekolah, masjid, dan tempat kerja.

Sejak Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus 2021, afiliasi ISIS mengeklaim bertanggung jawab atas 13 serangan yang dilakukan kepada Hazara.

Peristiwa tersebut menewaskan 700 orang. ISIS juga melakukan hal kontroversial lain dengan mengakui sebagai dalang atas serangan terkoordinasi di 80 kota di seluruh dunia. Jumlah korban jiwa yang tercatat mencapai lebih dari 350 orang.

2. Rencana Pembunuhan Warga AS

Simpatisan ISIS di Eropa dan Amerika Serikat (AS) mendapat perintah untuk membunuh masyarakat Barat pada tahun 2016 silam.

Seruan itu dikatakan oleh pimpinan ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi. Melalui pesan audio selama 31 menit, Al-Baghdadi mengatakan pembunuhan itu dapat dilakukan di bulan Ramadan.

Rencana kontroversial lain yang belakangan diketahui adalah, ISIS berniat untuk melakukan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS, George W Bush.

Hal itu diungkap dari seorang warga Irak yang tinggal di AS bernama Shihab Ahmed Shihab Shihab. Ia ditangkap FBI karena turut membantu rencana itu.

Diketahui, Shihab melakukan perjalanan ke Texas pada tahun 2020 untuk mengintai kediaman Bush, Shihab juga menerima bayaran sebanyak ribuan dolar di penghujung tahun 2021. Imbalan itu diberikan untuk menyelundupkan anggota ISIS ke AS melalui perbatasan.

3. Anggap Pemerkosaan sebagai Hal Normal

Pada tahun 2017, seorang anggota ISIS bernama Amaar Hussein membuat sebuah pernyataan mencengangkan.

Ia mengeklaim sudah melakukan pemerkosaan terhadap 200 orang wanita dan membunuh 500 warga sipil, termasuk pasukan Irak.

Parahnya, Hussein menganggap tindakannya itu adalah hal yang biasa. Hussein mengakui pimpinan ISIS memberikannya izin untuk terlibat dalam berbagai serangan seksual terhadap wanita di Irak, terutama dari etnis Yazidi.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1081 seconds (0.1#10.140)