Pastor Terkemuka AS Hilarion Heagy Masuk Islam, Ini Latar Belakangnya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Baru-baru ini Hilarion Heagy, pastor terkemuka yang berbasis di California, Amerika Serikat, resmi memeluk agama Islam.
Mantan pastor Kristen ini lantas mendapat telepon dan pesan dari orang-orang di seluruh dunia. Sebagian besar dari mereka ingin mengetahui tentang latar belakangnya dan mengapa dia memilih untuk berpaling agama.
Sebelum masuk Islam, Hilarion Heagy adalah mantan pastor Amerika Serikat dan Biarawan Ortodoks Rusia. Dirinya bergabung dengan Gereja Ortodoks Antiokhia pada tahun 2003.
Namun pada tahun 2007, Heagy memutuskan untuk keluar dari Gereja Ortodoks Antiokhia dan bergabung dengan Gereja Katolik.
Selama menjadi seorang pastor, dirinya dikenal sebagai orang yang sangat menghargai kesabaran, kebaikan dan kesucian. Sehingga Heagy sangat dihormati oleh para pengikutnya.
Berita tentang mantan pastor ini pertama kali diumumkan melalui postingan di salah satu blog miliknya.
Dalam postingan tersebut menyatakan kepindahannya ke Islam sebenarnya adalah “Kembali ke Islam” dan dia merasa “Seperti pulang ke rumah”.
Hilarion Heagy yang kini dikenal sebagai Said Abdul Latif juga menambahkan dalam postingan blognya, bahwa dirinya sudah puluhan tahun merasa tertarik pada Islam dan kemudian memutuskan untuk mengambil risiko itu.
“Setelah puluhan tahun merasa tertarik pada Islam dalam berbagai tingkatan, saya akhirnya memutuskan untuk mengambil risiko itu. Rasanya benar-benar seperti pulang ke rumah,” kata Said Abdul Latif, dikutip dari Opoyi, Selasa (28/2/2023).
Menurutnya, dirinya sudah merasakan ada percikan Islam sejak 20 tahun lalu, namun dia menyatakan benar-benar menerima Islam saat mengumumkannya.
Masuknya Said Abdul Latif di agama Islam telah disambut hangat oleh komunitas muslim dunia, baik secara langsung maupun online.
Komunitas Muslim telah menyambutnya dengan kehangatan dan keramahtamahan yang belum pernah dialami sebelumnya.
“Komunitas Muslim telah menunjukkan kepada saya kehangatan dan keramahtamahan yang luar biasa, baik secara langsung maupun online. Keramahan seperti itu adalah sesuatu yang belum pernah saya temui,” tulisnya.
Terlepas dari segalanya, dia merasa sangat damai dan lega dirinya telah condong ke Islam selama dua puluh tahun dan sekarang telah menjadi agama yang dianutnya.
“Namun, saya mengalami ketenangan seperti itu. Sebuah kesenangan. Kelegaan Dua puluh tahun ditarik ke Islam akhirnya membawa saya kembali. Proses pertumbuhan iman seseorang sekarang dimulai,” jelasnya.
Mantan pastor Kristen ini lantas mendapat telepon dan pesan dari orang-orang di seluruh dunia. Sebagian besar dari mereka ingin mengetahui tentang latar belakangnya dan mengapa dia memilih untuk berpaling agama.
Sebelum masuk Islam, Hilarion Heagy adalah mantan pastor Amerika Serikat dan Biarawan Ortodoks Rusia. Dirinya bergabung dengan Gereja Ortodoks Antiokhia pada tahun 2003.
Namun pada tahun 2007, Heagy memutuskan untuk keluar dari Gereja Ortodoks Antiokhia dan bergabung dengan Gereja Katolik.
Selama menjadi seorang pastor, dirinya dikenal sebagai orang yang sangat menghargai kesabaran, kebaikan dan kesucian. Sehingga Heagy sangat dihormati oleh para pengikutnya.
Berita tentang mantan pastor ini pertama kali diumumkan melalui postingan di salah satu blog miliknya.
Dalam postingan tersebut menyatakan kepindahannya ke Islam sebenarnya adalah “Kembali ke Islam” dan dia merasa “Seperti pulang ke rumah”.
Hilarion Heagy yang kini dikenal sebagai Said Abdul Latif juga menambahkan dalam postingan blognya, bahwa dirinya sudah puluhan tahun merasa tertarik pada Islam dan kemudian memutuskan untuk mengambil risiko itu.
“Setelah puluhan tahun merasa tertarik pada Islam dalam berbagai tingkatan, saya akhirnya memutuskan untuk mengambil risiko itu. Rasanya benar-benar seperti pulang ke rumah,” kata Said Abdul Latif, dikutip dari Opoyi, Selasa (28/2/2023).
Menurutnya, dirinya sudah merasakan ada percikan Islam sejak 20 tahun lalu, namun dia menyatakan benar-benar menerima Islam saat mengumumkannya.
Masuknya Said Abdul Latif di agama Islam telah disambut hangat oleh komunitas muslim dunia, baik secara langsung maupun online.
Komunitas Muslim telah menyambutnya dengan kehangatan dan keramahtamahan yang belum pernah dialami sebelumnya.
“Komunitas Muslim telah menunjukkan kepada saya kehangatan dan keramahtamahan yang luar biasa, baik secara langsung maupun online. Keramahan seperti itu adalah sesuatu yang belum pernah saya temui,” tulisnya.
Terlepas dari segalanya, dia merasa sangat damai dan lega dirinya telah condong ke Islam selama dua puluh tahun dan sekarang telah menjadi agama yang dianutnya.
“Namun, saya mengalami ketenangan seperti itu. Sebuah kesenangan. Kelegaan Dua puluh tahun ditarik ke Islam akhirnya membawa saya kembali. Proses pertumbuhan iman seseorang sekarang dimulai,” jelasnya.
(sya)