Menlu Inggris: 800 Tentara Rusia Tewas per Hari karena Ego Putin
loading...
A
A
A
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris , James Cleverly mengatakan, bahwa tentara Rusia harus membayar "ego Putin" dengan nyawa mereka. Cleverly sangat mengecam invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung satu tahun.
Berbicara di Dewan Keamanan PBB, Cleverly mengatakan, Putin tidak bisa, tidak boleh menang di Ukraina. Ia juga membahas pemeliharaan perdamaian dan keamanan Ukraina. Menurutnya, yang dipertaruhkan di medan perang adalah tatanan internasional itu sendiri.
"Perampasan tanahnya di Ukraina timur dan selatan menunjukkan kepada kita bahwa hatinya tertuju pada ekspansi kekaisaran. Tetapi, 800 tentara Rusia setiap hari mati karena ambisinya yang sia-sia. Mereka membayar egonya dengan nyawa mereka," tegas Cleverly.
Cleverly mengatakan, mereka yang berada di majelis dengan tanggung jawab khusus pada Piagam PBB tidak dapat membiarkan ancaman Rusia berhasil.
"Kita tidak boleh menyimpang dari tekad kita," kata Cleverly. Ia juga menyebutkan, bahwa dukungan militer dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina tidak cukup.
"Karena ketika perang ini berakhir, dan itu akan berakhir dengan keberhasilan Ukraina mempertahankan wilayahnya, kita tidak boleh membiarkan Ukraina lagi dibiarkan rentan terhadap serangan," jelasnya.
Berbicara di Dewan Keamanan PBB, Cleverly mengatakan, Putin tidak bisa, tidak boleh menang di Ukraina. Ia juga membahas pemeliharaan perdamaian dan keamanan Ukraina. Menurutnya, yang dipertaruhkan di medan perang adalah tatanan internasional itu sendiri.
"Perampasan tanahnya di Ukraina timur dan selatan menunjukkan kepada kita bahwa hatinya tertuju pada ekspansi kekaisaran. Tetapi, 800 tentara Rusia setiap hari mati karena ambisinya yang sia-sia. Mereka membayar egonya dengan nyawa mereka," tegas Cleverly.
Cleverly mengatakan, mereka yang berada di majelis dengan tanggung jawab khusus pada Piagam PBB tidak dapat membiarkan ancaman Rusia berhasil.
"Kita tidak boleh menyimpang dari tekad kita," kata Cleverly. Ia juga menyebutkan, bahwa dukungan militer dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina tidak cukup.
"Karena ketika perang ini berakhir, dan itu akan berakhir dengan keberhasilan Ukraina mempertahankan wilayahnya, kita tidak boleh membiarkan Ukraina lagi dibiarkan rentan terhadap serangan," jelasnya.
(esn)