Apa Saja Triad Nuklir Rusia yang Ingin Diperkuat Putin?

Sabtu, 25 Februari 2023 - 06:45 WIB
loading...
Apa Saja Triad Nuklir Rusia yang Ingin Diperkuat Putin?
Triad nuklir Rusia menjadi salah satu kekuatan yang ditakuti musuh. Foto/azerbaycan24.com
A A A
MOSKOW - Di tengah perang Rusia-Ukraina yang memasuki usia setahun pada 24 Februari 2023 ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya akan fokus pada penguatan triad nuklir.

Hal ini berarti, senjata nuklir dapat ditembakkan dari darat, udara, serta laut. Penguatan triad nuklir Rusia dilakukan dengan mengerahkan rudal balistik antarbenua, meluncurkan rudal hipersonik, serta menambahkan kapal selam nuklir baru.

Putin mengungkapkan untuk pertama kalinya, rudal balistik antarbenua Sarmat atau Setan II yang dapat membawa banyak hulu ledak nuklir ini akan dikerahkan pada 2023.

Diketahui, Sarmat pertama kali diumumkan oleh Putin pada 2018. Rudal balistik antarbenua ini diklasifikasikan sebagai senjata super oleh Rusia. Sarmat tertunda pengerahannya pada tahun lalu.



Setahun sejak memerintahkan invasi ke Ukraina, Putin sudah mengisyaratkan dirinya siap untuk merobek kontrol senjata nuklir termasuk moratorium uji coba nuklir negara besar, kecuali Barat mundur dari Ukraina.

Putin juga menyebut, konflik di Ukraina sebagai perjuangan eksistensial untuk mempertahankan Rusia melawan Barat yang arogan dan agresif.

Hal tersebut diungkapkan oleh Putin pada pidato di Hari Pembela Tanah Air, Kamis (23/2/2023).

Dalam pidatonya, Putin menyatakan melanjutkan produksi massal sistem Kinzhal hipersonik berbasis udara. Selain itu juga, akan memulai pasokan massal rudal hipersonik Zirkon berbasis laut.

Terkait kapal selam nuklir, sebagai bagian dari triad nuklir Rusia, Putih menyatakan akan menambah kapal selam nuklir baru.

Saat ini Rusia telah memiliki sejumlah kapal selam nuklir, di antaranya kapal selam nuklir Generalissimus Suvorov kelas Borei. Kapal selam ini resmi masuk dalam angkatan laut Rusia pada akhir 2022 lalu.

Rusia, lanjut Putin, akan mengembangkan seluruh bagian angkatan bersenjata konvensional Rusia, meningkatkan pelatihan, menambah peralatan canggih, memperkuat industri senjata, dan mempromosikan tentara yang sudah membuktikan diri dalam pertempuran.

Pada saat bersamaan, Putin juga mengumumkan Rusia akan menangguhkan keikutsertaannya dalam perjanjian New START (Strategic Arms Reduction Treaty), yang membatasi jumlah persenjataan nuklir yang dimiliki masing-masing negara pada 1.550 hulu ledak yang dikerahkan.

Perjanjian tersebut diteken di Praha pada 8 April 2010. Pada 2021, perjanjian diperpanjang hingga 2026.

Tak hanya itu, Putin mengancam akan melanjutkan uji coba senjata nuklir apabila negara Barat tidak menghentikan bantuan senjata ke Ukraina.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1892 seconds (0.1#10.140)