China Dituduh Curi Teknologi Barat, Cabut Paten Perusahaan Asing
loading...
A
A
A
BEIJING - Pengadilan China membatalkan paten perusahaan-perusahaan Barat dalam industri yang dianggap penting bagi negara tersebut, menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pekan ini.
WSJ mengutip pejabat di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE), yang sekali lagi menuduh China mencuri teknologi Barat.
Para pejabat Barat mengklaim Beijing menggunakan pengadilan dan panel patennya untuk melanggar hak kekayaan intelektual asing dan membantu bisnis China.
Mereka menambahkan, upaya tersebut difokuskan pada industri penting bagi negara, seperti teknologi, farmasi, dan mineral tanah langka.
Menurut outlet media, produsen peralatan sinar-X AS memiliki paten berusia satu dekade yang dibatalkan oleh panel hukum China.
Adapun perancang antena seluler Spanyol yang tidak disebutkan namanya kalah dalam pertarungan serupa di pengadilan Shanghai.
Pengadilan China lainnya dilaporkan memutuskan konglomerat Jepang melanggar undang-undang antimonopoli dengan menolak melisensikan teknologinya kepada saingan China.
Konflik difokuskan pada meningkatnya persaingan antara AS dan China untuk keunggulan teknologi dan ekonomi.
AS telah menempatkan serangkaian pembatasan yang terus berkembang pada industri teknologi China. Pada bulan Oktober, Washington melarang ekspor chip ke China.
Beijing, pada gilirannya, menuduh saingannya mempolitisasi sains dan teknologi untuk melindungi kepemimpinan AS di industri tersebut.
Washington telah berulang kali menuduh China mencuri teknologi AS dan menyalahgunakannya untuk penggunaan militer.
WSJ mengutip pejabat di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE), yang sekali lagi menuduh China mencuri teknologi Barat.
Para pejabat Barat mengklaim Beijing menggunakan pengadilan dan panel patennya untuk melanggar hak kekayaan intelektual asing dan membantu bisnis China.
Mereka menambahkan, upaya tersebut difokuskan pada industri penting bagi negara, seperti teknologi, farmasi, dan mineral tanah langka.
Menurut outlet media, produsen peralatan sinar-X AS memiliki paten berusia satu dekade yang dibatalkan oleh panel hukum China.
Adapun perancang antena seluler Spanyol yang tidak disebutkan namanya kalah dalam pertarungan serupa di pengadilan Shanghai.
Pengadilan China lainnya dilaporkan memutuskan konglomerat Jepang melanggar undang-undang antimonopoli dengan menolak melisensikan teknologinya kepada saingan China.
Konflik difokuskan pada meningkatnya persaingan antara AS dan China untuk keunggulan teknologi dan ekonomi.
AS telah menempatkan serangkaian pembatasan yang terus berkembang pada industri teknologi China. Pada bulan Oktober, Washington melarang ekspor chip ke China.
Beijing, pada gilirannya, menuduh saingannya mempolitisasi sains dan teknologi untuk melindungi kepemimpinan AS di industri tersebut.
Washington telah berulang kali menuduh China mencuri teknologi AS dan menyalahgunakannya untuk penggunaan militer.
(sya)