PBB Kutuk Israel Pakai Senjata Peledak pada Warga Palestina dalam Serangan Nablus
loading...
A
A
A
NEW YORK - Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, mengutuk penggunaan "proyektil peledak" oleh pasukan Israel, yang mengakibatkan 11 orang tewas dan 102 orang luka-luka di antara warga Palestina di kota Nablus Tepi Barat.
"Saya sangat prihatin sejumlah warga Palestina, termasuk seorang anak laki-laki dan tiga pria yang lebih tua, tewas dan ratusan orang lainnya terluka dalam operasi Israel di Nablus, dan oleh serangan udara dan serangan roket antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza," ungkap Turk pada 23 Februari 2023.
Turk menyatakan, melakukan operasi yang melibatkan proyektil peledak yang diluncurkan di bahu dan senjata lain yang biasanya terkait dengan permusuhan di daerah berpenduduk padat di siang hari bolong pada saat aktivitas publik meningkat menunjukkan pengabaian terhadap nyawa dan keamanan orang sekitar.
Militer pendudukan Israel menyerbu kota pada Rabu dengan kendaraan lapis baja, membunuh 11 warga Palestina, termasuk seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dan pria berusia 72 dan 68 tahun, selain melukai 102 orang lainnya.
"Saya mengulangi seruan saya baru-baru ini untuk menghentikan eskalasi tidak masuk akal yang telah merusak hak asasi manusia Palestina dan Israel," ungkap Turk.
Dia menekankan, semua operasi keamanan penegakan hukum harus mematuhi hukum hak asasi manusia internasional, termasuk memastikan semua pembunuhan dan luka serius diselidiki berdasarkan norma dan standar internasional.
Nablus dan Jenin di dekatnya telah menjadi fokus serangan yang diintensifkan Israel selama setahun terakhir.
“62 warga Palestina, termasuk pria bersenjata dan warga sipil, telah tewas sejauh ini pada tahun 2023,” ungkap Kementerian Kesehatan Palestina.
"Saya sangat prihatin sejumlah warga Palestina, termasuk seorang anak laki-laki dan tiga pria yang lebih tua, tewas dan ratusan orang lainnya terluka dalam operasi Israel di Nablus, dan oleh serangan udara dan serangan roket antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza," ungkap Turk pada 23 Februari 2023.
Turk menyatakan, melakukan operasi yang melibatkan proyektil peledak yang diluncurkan di bahu dan senjata lain yang biasanya terkait dengan permusuhan di daerah berpenduduk padat di siang hari bolong pada saat aktivitas publik meningkat menunjukkan pengabaian terhadap nyawa dan keamanan orang sekitar.
Militer pendudukan Israel menyerbu kota pada Rabu dengan kendaraan lapis baja, membunuh 11 warga Palestina, termasuk seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dan pria berusia 72 dan 68 tahun, selain melukai 102 orang lainnya.
"Saya mengulangi seruan saya baru-baru ini untuk menghentikan eskalasi tidak masuk akal yang telah merusak hak asasi manusia Palestina dan Israel," ungkap Turk.
Dia menekankan, semua operasi keamanan penegakan hukum harus mematuhi hukum hak asasi manusia internasional, termasuk memastikan semua pembunuhan dan luka serius diselidiki berdasarkan norma dan standar internasional.
Nablus dan Jenin di dekatnya telah menjadi fokus serangan yang diintensifkan Israel selama setahun terakhir.
“62 warga Palestina, termasuk pria bersenjata dan warga sipil, telah tewas sejauh ini pada tahun 2023,” ungkap Kementerian Kesehatan Palestina.
(sya)