Pimpin Salat Jenazah WNI Korban Gempa Turki, Menko PMK: Mereka Pahlawan
loading...
Menko PMK Muhadjir Effendy memimpin delegasi kemanusiaan Indonesia melakukan salat jenazah WNI korban gempa Turki. Foto/KBR Ankara
A
A
A
ANKARA - Delegasi kemanusiaan pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tiba di Adana, Turki pada Selasa (21/2/2023).
Setibanya di Turki, Muhadjir menyempatkan diri memimpin delegasi pemerintah Indonesia untuk melaksanakan salat jenazah bagi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa Turki-Suriah yang beragama Islam, Irma Lestari, asal Lombok.
Selain Irma, satu WNI lainnya yang meninggal dunia akibat gempa bumi Turki yaitu Ni Wayan Supini, warga asal Bali.
“Dua WNI yang meninggalkan dunia ini adalah pekerja professional. Mereka adalah pahlawan devisa dan pahlawan bagi keluarganya. Saya minta agar mereka dipulangkan dengan cara yang terhormat," ujar Muhadjir kepada Tim Kementerian Luar Negeri dan Polri yang akan mengurus proses pemulangan kedua jenazah tersebut dalam keterangan tertulis KBRI Ankara, Rabu (22/2/2023).
Rencananya jenazah kedua WNI akan diberangkatkan pada hari ini, Rabu (22/2/2023) ke Jakarta. Keduanya selanjutnya akan diterbangkan ke Bali dan Lombok pada Kamis (23/2/2023).
Sebelum melakukan shalat jenazah, Muhadjir menyempatkan diri bertemu dengan WNI yang selamat dari gempa dan akan difasilitasi pemulangannya ke Indonesia.
Muhadjir Effendy memimpin delegasi kemanusiaan pemerintah Indonesia yang terdiri dari Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, serta Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, serta sejumlah pejabat dari unsur TNI, Polri dan Kementerian Kesehatan.
Muhadjir tiba di Turki membawa 2 pesawat berbadan lebar yang membawa sekitar 80 ton kargo bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia. Pengiriman bantuan yang dikoordinasikan oleh BNPB tersebut merupakan gelombang keempat bantuan kemanusiaan dari Indonesia.
Menko Muhajir dan rombongan direncanakan akan melakukan kunjungan ke Provinsi Hatay, provinsi paling terdampak gempa 7,8 skala Richter di Turki Tenggara pada tanggal 6 Februari 2023 lalu.
Setibanya di Turki, Muhadjir menyempatkan diri memimpin delegasi pemerintah Indonesia untuk melaksanakan salat jenazah bagi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa Turki-Suriah yang beragama Islam, Irma Lestari, asal Lombok.
Selain Irma, satu WNI lainnya yang meninggal dunia akibat gempa bumi Turki yaitu Ni Wayan Supini, warga asal Bali.
“Dua WNI yang meninggalkan dunia ini adalah pekerja professional. Mereka adalah pahlawan devisa dan pahlawan bagi keluarganya. Saya minta agar mereka dipulangkan dengan cara yang terhormat," ujar Muhadjir kepada Tim Kementerian Luar Negeri dan Polri yang akan mengurus proses pemulangan kedua jenazah tersebut dalam keterangan tertulis KBRI Ankara, Rabu (22/2/2023).
Rencananya jenazah kedua WNI akan diberangkatkan pada hari ini, Rabu (22/2/2023) ke Jakarta. Keduanya selanjutnya akan diterbangkan ke Bali dan Lombok pada Kamis (23/2/2023).
Sebelum melakukan shalat jenazah, Muhadjir menyempatkan diri bertemu dengan WNI yang selamat dari gempa dan akan difasilitasi pemulangannya ke Indonesia.
Muhadjir Effendy memimpin delegasi kemanusiaan pemerintah Indonesia yang terdiri dari Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, serta Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, serta sejumlah pejabat dari unsur TNI, Polri dan Kementerian Kesehatan.
Muhadjir tiba di Turki membawa 2 pesawat berbadan lebar yang membawa sekitar 80 ton kargo bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia. Pengiriman bantuan yang dikoordinasikan oleh BNPB tersebut merupakan gelombang keempat bantuan kemanusiaan dari Indonesia.
Menko Muhajir dan rombongan direncanakan akan melakukan kunjungan ke Provinsi Hatay, provinsi paling terdampak gempa 7,8 skala Richter di Turki Tenggara pada tanggal 6 Februari 2023 lalu.
(ian)
Explore More