Rusia Pamer Senjata di Pameran Pertahanan Abu Dhabi, Sesumbar Sudah Diuji Perang
loading...
A
A
A
ABU DHABI - Konsorsium pertahanan milik negara Rusia Rostec memamerkan teknologi militer terbaru pilihan di Pameran Pertahanan Internasional (IDEX) 2023 di Abu-Dhabi.
Perusahaan pertahanan Rusia itu tidak terdaftar secara resmi sebagai peserta pameran tetapi berpromosi dari Paviliun Rusia seluas 1.000 meter persegi.
Rostec memamerkan sejumlah produk baru di sana, mulai dari senapan sniper dan pembidik optik hingga helikopter tempur dan beberapa peluncur roket.
CEO Perusahaan Sergey Chemezov mengatakan pekan lalu, meskipun sebagian besar upaya konglomerat itu atas perintah pertahanan dari pemerintah Rusia, Rostec masih memenuhi kontrak internasional.
“Rusia tidak bermaksud untuk menyerahkan posisinya di pasar senjata dunia,” papar dia.
Chemezov mengatakan Rostec menghadirkan lebih dari 150 produk berbeda. “Sebagian besar sudah diuji dalam pertempuran nyata,” ungkap dia.
Dia menambahkan, “Ini adalah salah satu keunggulan utama senjata Rusia jika dibandingkan dengan pesaing.”
Di antara barang-barang yang ditampilkan adalah 1K144-E, kit pengawasan siluman portabel yang dilaporkan dapat mengidentifikasi pasukan dan kendaraan musuh sambil tetap tidak terlihat sama sekali.
Perangkat ini mencakup sensor seismik, inframerah, dan magnetometrik yang dapat diletakkan di bawah tanah dan mengirimkan data tentang nomor dan arah lawan ke operator melalui saluran radio.
IDEX adalah pameran senjata dua tahunan yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) untuk industri pertahanan, pemerintah, angkatan bersenjata, dan personel militer untuk memamerkan perkembangan terbaru mereka dan berlangsung sepanjang pekan mulai 20 Februari.
Perusahaan Rusia tidak terdaftar sebagai peserta pameran resmi, tetapi tetap tersedia di paviliun terpisah dan mudah diakses oleh peserta pameran.
“Negara-negara asing telah menyatakan minatnya pada sistem pertahanan udara Rusia, yang telah terbukti selama aksi militer,” ungkap seorang pejabat dari Badan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknik-Militer kepada kantor berita TASS pada Senin (20/2/2023).
CEO Rosoboronexport Alexander Mikheyev mengatakan Moskow menggunakan IDEX untuk mempertimbangkan berbagai opsi proyek bersama, termasuk pengembangan pesawat tempur generasi kelima berdasarkan pesawat taktis ringan Checkmate, juga dikenal sebagai Su-75.
Rosoboronexport merupakan badan negara Rusia untuk perdagangan senjata internasional.
Perusahaan pertahanan Rusia itu tidak terdaftar secara resmi sebagai peserta pameran tetapi berpromosi dari Paviliun Rusia seluas 1.000 meter persegi.
Rostec memamerkan sejumlah produk baru di sana, mulai dari senapan sniper dan pembidik optik hingga helikopter tempur dan beberapa peluncur roket.
CEO Perusahaan Sergey Chemezov mengatakan pekan lalu, meskipun sebagian besar upaya konglomerat itu atas perintah pertahanan dari pemerintah Rusia, Rostec masih memenuhi kontrak internasional.
“Rusia tidak bermaksud untuk menyerahkan posisinya di pasar senjata dunia,” papar dia.
Chemezov mengatakan Rostec menghadirkan lebih dari 150 produk berbeda. “Sebagian besar sudah diuji dalam pertempuran nyata,” ungkap dia.
Dia menambahkan, “Ini adalah salah satu keunggulan utama senjata Rusia jika dibandingkan dengan pesaing.”
Di antara barang-barang yang ditampilkan adalah 1K144-E, kit pengawasan siluman portabel yang dilaporkan dapat mengidentifikasi pasukan dan kendaraan musuh sambil tetap tidak terlihat sama sekali.
Perangkat ini mencakup sensor seismik, inframerah, dan magnetometrik yang dapat diletakkan di bawah tanah dan mengirimkan data tentang nomor dan arah lawan ke operator melalui saluran radio.
IDEX adalah pameran senjata dua tahunan yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) untuk industri pertahanan, pemerintah, angkatan bersenjata, dan personel militer untuk memamerkan perkembangan terbaru mereka dan berlangsung sepanjang pekan mulai 20 Februari.
Perusahaan Rusia tidak terdaftar sebagai peserta pameran resmi, tetapi tetap tersedia di paviliun terpisah dan mudah diakses oleh peserta pameran.
“Negara-negara asing telah menyatakan minatnya pada sistem pertahanan udara Rusia, yang telah terbukti selama aksi militer,” ungkap seorang pejabat dari Badan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknik-Militer kepada kantor berita TASS pada Senin (20/2/2023).
CEO Rosoboronexport Alexander Mikheyev mengatakan Moskow menggunakan IDEX untuk mempertimbangkan berbagai opsi proyek bersama, termasuk pengembangan pesawat tempur generasi kelima berdasarkan pesawat taktis ringan Checkmate, juga dikenal sebagai Su-75.
Rosoboronexport merupakan badan negara Rusia untuk perdagangan senjata internasional.
(sya)