Pencarian Berakhir Hari Ini, Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 46.000
loading...
A
A
A
Korban tewas di Turki mencapai 40.642 akibat gempa sementara di negara tetangga Suriah telah melaporkan lebih dari 5.800 kematian, jumlah korban yang tidak berubah selama berhari-hari.
Berbicara kepada Reuters di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, Direktur WFP David Beasley mengatakan pemerintah Suriah dan Turki telah bekerja sama dengan sangat baik, tetapi operasinya terhambat di barat laut Suriah.
Badan itu pekan lalu mengatakan kehabisan stok di sana dan menyerukan lebih banyak penyeberangan perbatasan dari Turki dibuka.
“Masalah yang kami hadapi (adalah) operasi lintas garis ke Suriah barat laut di mana otoritas Suriah barat laut tidak memberi kami akses yang kami butuhkan,” kata Beasley.
"Itu menghambat operasi kami. Itu harus segera diperbaiki," imbuhnya.
"Waktu hampir habis dan kami kehabisan uang," ucap Beasley.
"Operasi kami sekitar USD50 juta per bulan untuk tanggap gempa saja, jadi kecuali Eropa menginginkan gelombang baru pengungsi, kami perlu mendapatkan dukungan yang kami butuhkan," ungkapnya.
Di Suriah, yang telah hancur oleh lebih dari satu dekade perang saudara, sebagian besar korban jiwa terjadi di barat laut.
Daerah tersebut dikendalikan oleh pemberontak yang berperang dengan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, yang mempersulit upaya untuk mendapatkan bantuan kepada masyarakat.
Berbicara kepada Reuters di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, Direktur WFP David Beasley mengatakan pemerintah Suriah dan Turki telah bekerja sama dengan sangat baik, tetapi operasinya terhambat di barat laut Suriah.
Badan itu pekan lalu mengatakan kehabisan stok di sana dan menyerukan lebih banyak penyeberangan perbatasan dari Turki dibuka.
“Masalah yang kami hadapi (adalah) operasi lintas garis ke Suriah barat laut di mana otoritas Suriah barat laut tidak memberi kami akses yang kami butuhkan,” kata Beasley.
"Itu menghambat operasi kami. Itu harus segera diperbaiki," imbuhnya.
"Waktu hampir habis dan kami kehabisan uang," ucap Beasley.
"Operasi kami sekitar USD50 juta per bulan untuk tanggap gempa saja, jadi kecuali Eropa menginginkan gelombang baru pengungsi, kami perlu mendapatkan dukungan yang kami butuhkan," ungkapnya.
Di Suriah, yang telah hancur oleh lebih dari satu dekade perang saudara, sebagian besar korban jiwa terjadi di barat laut.
Daerah tersebut dikendalikan oleh pemberontak yang berperang dengan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, yang mempersulit upaya untuk mendapatkan bantuan kepada masyarakat.