Kelompok Bersenjata Tembak Gubernur Muslim Filipina, Bunuh 4 Bodyguard

Sabtu, 18 Februari 2023 - 08:03 WIB
loading...
Kelompok Bersenjata Tembak Gubernur Muslim Filipina, Bunuh 4 Bodyguard
Kelompok bersenjata tembak gubernur muslim di Filipina selatan dan membunuh 4 bodyguard-nya. Foto/SINDOnews.com/Ilustrasi
A A A
BUKIDNON - Kelompok bersenjata menembak seorang gubernur muslim di Filipina selatan dan membunuh empat bodyguard-nya pada Jumat. Itu terjadi selama serangan terhadap konvoi pemimpin Provinsi Lanao del Sur.

Serangan itu merupakan insiden mematikan terbaru di wilayah yang terkenal dengan sejarah panjang konflik politik kekerasan dan pemberontakan kelompok muslim.

Menurut polisi setempat, Gubernur Lanao del Sur Mamintal Alonto Adiong Jr terluka setelah ditembak di pinggang ketika konvoi rombongannya melewati sebuah desa di perbatasan provinsi Lanao del Sur dan Bukidnon. Seorang ajudan terluka di kaki, dan empat bodyguard dibunuh.

Baca Juga: Marawi, Kota Islam Filipina, dan Perdamaian yang Tercabik-cabik

Saudara gubernur, Zia Alonto Adiong, mengatakan Adiong dan ajudannya dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil.

Polisi belum memberikan rincian lain terkait serangan bersenjata itu, termasuk kelompok yang diduga sebagai pelaku serangan.

"Yang terburuk telah berlalu. Dia sudah keluar dari bahaya," kata Zia Alonto Adiong, seperti dikutip AP, Sabtu (18/2/2023).

"Kami memohon kepada pihak berwenang untuk segera bertindak dan menggunakan semua cara hukum yang tersedia untuk mengejar dan membawa para pelaku ke pengadilan."

Lanao del Sur adalah bagian dari wilayah otonomi Muslim lima provinsi di selatan negara mayoritas Katolik Roma tersebut. Provinsi itu diperintah oleh mantan pemberontak muslim dalam pengaturan transisi di bawah pakta perdamaian 2014 dengan pemerintah.

Sejumlah besar senjata api yang tersedia sering memicu persaingan politik yang keras di masa lalu.

Pada 2017, ratusan militan yang berafiliasi dengan kelompok Islamic State (ISIS) mengepung kota Marawi di Lanao. Pasukan Filipina berhasil membebaskan kota itu setelah lima bulan dalam serangan darat besar-besaran yang didukung oleh serangan udara. Pertempuran itu menewaskan lebih dari 1.000 orang, sebagian besar militan, dan kota bertabur masjid itu hancur.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1721 seconds (0.1#10.140)