Komandan Sebut Jaringan Militer AS Rawan Terkena Serangan Siber
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jaringan komputer Amerika Serikat (AS), termasuk komunikasi Pentagon, rentan terhadap serangan siber karena arsitektur usang mereka gagal memberikan visibilitas dan opsi kontrol yang memadai. Hal itu disampaikan kepala Komando Siber Angkatan Darat AS, Stephen Fogarty.
"Jaringan kami berada di bawah serangan tanpa henti. Beberapa musuh berhasil melewati," kata Fogarty pada Konferensi Sinyal Angkatan Darat AFCEA 2020, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (15/7/2020).
( Baca Juga: Baca juga: Gagal Lolos PPDB, Siswi Berprestasi Peraih 700 Penghargaan Putus Sekolah
"Kita harus dapat merasakan, memahami, memutuskan, bertindak, dan menilai lebih cepat daripada kompetisi untuk mendapatkan keuntungan yang menentukan di seluruh lingkungan informasi dan domain siber," ujarnya.
Sebagai bagian dari solusi, ia menganjurkan militer AS bergerak menuju konsep jaringan operasi komando-sentris, membangun area operasi di bawah komandan tunggal dengan tanggung jawab, wewenang, sumber daya dan akuntabilitas.
"Jaringan kami berada di bawah serangan tanpa henti. Beberapa musuh berhasil melewati," kata Fogarty pada Konferensi Sinyal Angkatan Darat AFCEA 2020, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (15/7/2020).
( Baca Juga: Baca juga: Gagal Lolos PPDB, Siswi Berprestasi Peraih 700 Penghargaan Putus Sekolah
"Kita harus dapat merasakan, memahami, memutuskan, bertindak, dan menilai lebih cepat daripada kompetisi untuk mendapatkan keuntungan yang menentukan di seluruh lingkungan informasi dan domain siber," ujarnya.
Sebagai bagian dari solusi, ia menganjurkan militer AS bergerak menuju konsep jaringan operasi komando-sentris, membangun area operasi di bawah komandan tunggal dengan tanggung jawab, wewenang, sumber daya dan akuntabilitas.
(esn)