Uni Eropa Setujui Aturan Lebih Ketat untuk Tangani Imigran Gelap

Sabtu, 11 Februari 2023 - 16:00 WIB
loading...
Uni Eropa Setujui Aturan...
Uni Eropa Setujui Aturan Lebih Ketat untuk Tangani Imigran Gelap. FOTO/Reuters
A A A
BRUSSELS - Para pemimpin Uni Eropa telah menyetujui aturan yang lebih keras, yang bertujuan mempermudah pengusiran pencari suaka yang permohonan pengungsinya ditolak. Hal itu diungkapkan ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, Jumat (10/2/2023).

Langkah-langkah tersebut merupakan tanggapan terhadap meningkatnya kekhawatiran Eropa atas meningkatnya imigrasi tidak teratur yang telah menjadi isu hangat di beberapa negara anggota.



“Masalah itu adalah tantangan Eropa yang membutuhkan tanggapan Eropa,” kata para pemimpin UE dalam dokumen terakhir di akhir pertemuan puncak 16 jam yang membahas hal itu dan topik lainnya, seperti dikutip dari Reuters.

Rendahnya jumlah pencari suaka yang gagal dikembalikan ke negara asalnya merupakan perhatian utama UE. Blok tersebut telah menampung jutaan pengungsi dari konflik di Ukraina, Suriah, dan Afghanistan, sementara menghadapi klaim suaka dari warga negara yang lebih aman seperti Bangladesh, Turki, dan Tunisia. Banyak di antaranya akhirnya dianggap sebagai migran ekonomi yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan suaka.

"Proyek percontohan yang mengandalkan patroli perbatasan Uni Eropa, lembaga suaka dan kerja sama polisi akan berupaya menerapkan prosedur suaka yang cepat dan adil di perbatasan eksternal blok tersebut,” kata Von der Leyen.



Menurut dokumen tersebut, para pemimpin UE meminta komisi untuk segera memobilisasi dana UE yang besar untuk memperkuat perbatasan eksternal itu dengan kemampuan dan infrastruktur perlindungan, sarana pengawasan, termasuk pengawasan udara, dan peralatan.

Keputusan itu diambil setelah beberapa negara UE, terutama Austria, telah mendorong komisi untuk membayar pagar yang diperkuat yang dirancang untuk mencegah migran gelap menyeberang dari negara tetangga non-UE seperti Turkiye.

Von der Leyen telah berulang kali mengatakan dana UE tidak akan membayar pagar. Tetapi para pejabat dan diplomat UE menunjukkan bahwa, jika Brussel membayar kamera, menara pengawas, dan infrastruktur lain di sepanjang perbatasan luar, itu akan membebaskan negara-negara untuk mencurahkan anggaran nasional mereka untuk membayar pagar.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
Menlu Rusia Sergey Lavrov:...
Menlu Rusia Sergey Lavrov: Semua Tragedi Global Dimulai dengan Agresi Eropa
Ironis! Tak Ada Negara...
Ironis! Tak Ada Negara Uni Eropa yang Mau Menangkap Netanyahu, Si Penjahat Perang Gaza
Elon Musk Peringatkan...
Elon Musk Peringatkan Pembantaian Nyata di Eropa Barat
Jerman akan Gelar Latihan...
Jerman akan Gelar Latihan Militer 800.000 Tentara untuk Hadapi Rusia
Macron bisa Pimpin Perundingan...
Macron bisa Pimpin Perundingan Uni Eropa dengan Rusia
4 Alasan Uni Eropa Masih...
4 Alasan Uni Eropa Masih Butuh NATO, Salah Satunya Rusia Jadi Ancaman
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Anggota Polres Dumai...
Anggota Polres Dumai Tewas di Tempat Hiburan Malam, Mulut Keluarkan Busa
Profil M Arif Nuryanta,...
Profil M Arif Nuryanta, Ketua PN Jaksel yang Memutus Bebas Dua Polisi Tragedi KM 50
Momen Prabowo dan El-Sisi...
Momen Prabowo dan El-Sisi Mendadak Sambangi Akmil Mesir, Tinjau Arena Pacuan Kuda
Berita Terkini
Beda dengan Gaza, Trump...
Beda dengan Gaza, Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
34 menit yang lalu
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
1 jam yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
2 jam yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
2 jam yang lalu
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
3 jam yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
4 jam yang lalu
Infografis
Antisipasi NATO, Putin...
Antisipasi NATO, Putin Panggil 160.000 Pemuda untuk Wajib Militer
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved