Israel Hentikan Subsidi untuk Imigran dari Konflik Ukraina
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Ribuan imigran yang datang ke Israel dengan alasan konflik di Ukraina akan berhenti menerima pembayaran bulanan khusus dalam beberapa bulan mendatang.
Harian Haaretz melaporkan kebijakan itu pada Jumat (13/1/2023). Pemerintah Israel saat ini mencari uang untuk pembayaran bulan Desember, yang terlewatkan karena kekurangan anggaran.
“Program hibah penyesuaian khusus diberlakukan pada Februari 2022 melalui perintah sementara, yang dilaporkan telah diputuskan Kementerian Aliyah dan Integrasi untuk tidak diperpanjang,” ungkap laporan Haaretz.
Data yang dilihat surat kabar menunjukkan hampir 24.000 imigran telah menerima setidaknya satu pembayaran.
Di bawah ketentuan program, seorang imigran berhak atas 2.300 shekel (USD672) sebulan. Satu keluarga dengan dua anak memenuhi syarat untuk 2.900 shekel (USD847), sementara keluarga dengan tiga anak akan menerima 3.400 (USD994).
“Hibah tersebut terus dibayarkan kepada imigran yang tiba pada bulan Agustus dan selama satu tahun sejak (tanggal) aliyah mereka,” papar kementerian tersebut.
Kementerian itu menggunakan istilah Ibrani untuk imigrasi Yahudi ke Israel. Namun, kementerian tersebut kekurangan 20 juta shekel (USD5,9 juta) pada akhir tahun 2022.
Mengutip "tidak adanya dana negara yang disetujui" sebagai alasan hilangnya beberapa pembayaran Desember, kantor Menteri Aliyah Ofir Sofer mengatakan mereka bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk "membebaskan" uang sehingga sisanya dapat dicairkan.
Harian Haaretz melaporkan kebijakan itu pada Jumat (13/1/2023). Pemerintah Israel saat ini mencari uang untuk pembayaran bulan Desember, yang terlewatkan karena kekurangan anggaran.
“Program hibah penyesuaian khusus diberlakukan pada Februari 2022 melalui perintah sementara, yang dilaporkan telah diputuskan Kementerian Aliyah dan Integrasi untuk tidak diperpanjang,” ungkap laporan Haaretz.
Data yang dilihat surat kabar menunjukkan hampir 24.000 imigran telah menerima setidaknya satu pembayaran.
Di bawah ketentuan program, seorang imigran berhak atas 2.300 shekel (USD672) sebulan. Satu keluarga dengan dua anak memenuhi syarat untuk 2.900 shekel (USD847), sementara keluarga dengan tiga anak akan menerima 3.400 (USD994).
“Hibah tersebut terus dibayarkan kepada imigran yang tiba pada bulan Agustus dan selama satu tahun sejak (tanggal) aliyah mereka,” papar kementerian tersebut.
Kementerian itu menggunakan istilah Ibrani untuk imigrasi Yahudi ke Israel. Namun, kementerian tersebut kekurangan 20 juta shekel (USD5,9 juta) pada akhir tahun 2022.
Mengutip "tidak adanya dana negara yang disetujui" sebagai alasan hilangnya beberapa pembayaran Desember, kantor Menteri Aliyah Ofir Sofer mengatakan mereka bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk "membebaskan" uang sehingga sisanya dapat dicairkan.