Punya Belasan ICBM, Korut Bisa Kalahkan Pertahanan Udara AS
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) kembali unjuk kekuatan dengan menggelar parade militer di Ibu Koya Pyongyang pada Kamis malam. Peristiwa ini terang saja menjadi perhatian para ahli terkait jumlah rudal balistik antar benua (ICBM) yang pernah ditampilkan dalam parade.
Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan bahwa acara "akbar" telah diadakan untuk merayakan ulang tahun ke-75 militer Korut. Parade militer itu turut menampilkan sebelas roket Hwasong-17, yang merupakan roket terbaru Korut.
Pemimpin Tertinggi negara itu, Kim Jong-un, menyaksikan secara langsung parade tersebut bersama dengan istrinya Ri Sol-ju dan putri mereka Kim Ju-ae.
Di antara perangkat keras militer ultra-modern yang ditampilkan dalam parade itu adalah apa yang digambarkan KCNA sebagai “unit operasi senjata nuklir taktis.”
Ini diikuti oleh rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17, yang menurut media milik pemerintah itu, mewakili kemampuan serangan nuklir Korut yang luar biasa.
"Pesan untuk setiap musuh potensial adalah nuklir untuk nuklir dan konfrontasi habis-habisan untuk konfrontasi habis-habisan,” laporan itu menjelaskan.
Pyongyang melakukan tes Hwasong-17 pertama yang diketahui pada tahun 2022 lalu.
"Ini adalah peluncur ICBM yang lebih banyak secara kumulatif daripada yang pernah kita lihat sebelumnya di parade Korea Utara," kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di Amerika Serikat (AS) seperti dikutip dari RT, Jumat (10/2/2023).
Sementara itu outlet Politico, setelah menilai foto-foto yang dirilis KCNA, memperingatkan bahwa Korut sekarang tampaknya memiliki rudal yang cukup untuk mengalahkan pertahanan rudal Amerika Serikat (AS).
Menurut perkiraan Politico, AS memiliki total 44 pencegat rudal berbasis darat untuk menghancurkan potensi ICBM Korut yang masuk ke wilayahnya.
"Namun, jika rudal DPRK dapat membawa empat hulu ledak, jumlahnya akan melebihi jumlah pertahanan Amerika," kata laporan itu menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Artikel tersebut selanjutnya menggambarkan parade minggu ini sebagai "tampilan menantang" yang menyoroti kemajuan militer yang menakjubkan dan kegagalan Barat untuk membuat keluarga Kim Jong-un yang berkuasa melepaskan senjatanya.
Beberapa pakar Barat juga memberikan perhatian khusus pada apa yang mereka yakini sebagai prototipe atau maket ICBM berbahan bakar padat yang baru.
Sementara Korut sejauh ini mengandalkan rudal yang harus diisi dengan bahan bakar cair di lokasi peluncuran, negara itu telah lama berupaya mengembangkan alternatif rudal dengan bahan bakar padat.
Jika Korut berhasil, maka militernya akan memiliki roket yang tidak memerlukan waktu lama untuk mengisi bahan bakar sebelum diluncurkan - yang akan membuat mereka lebih sulit dikenali musuh selama konflik.
Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan bahwa acara "akbar" telah diadakan untuk merayakan ulang tahun ke-75 militer Korut. Parade militer itu turut menampilkan sebelas roket Hwasong-17, yang merupakan roket terbaru Korut.
Pemimpin Tertinggi negara itu, Kim Jong-un, menyaksikan secara langsung parade tersebut bersama dengan istrinya Ri Sol-ju dan putri mereka Kim Ju-ae.
Di antara perangkat keras militer ultra-modern yang ditampilkan dalam parade itu adalah apa yang digambarkan KCNA sebagai “unit operasi senjata nuklir taktis.”
Ini diikuti oleh rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17, yang menurut media milik pemerintah itu, mewakili kemampuan serangan nuklir Korut yang luar biasa.
"Pesan untuk setiap musuh potensial adalah nuklir untuk nuklir dan konfrontasi habis-habisan untuk konfrontasi habis-habisan,” laporan itu menjelaskan.
Pyongyang melakukan tes Hwasong-17 pertama yang diketahui pada tahun 2022 lalu.
"Ini adalah peluncur ICBM yang lebih banyak secara kumulatif daripada yang pernah kita lihat sebelumnya di parade Korea Utara," kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di Amerika Serikat (AS) seperti dikutip dari RT, Jumat (10/2/2023).
Sementara itu outlet Politico, setelah menilai foto-foto yang dirilis KCNA, memperingatkan bahwa Korut sekarang tampaknya memiliki rudal yang cukup untuk mengalahkan pertahanan rudal Amerika Serikat (AS).
Menurut perkiraan Politico, AS memiliki total 44 pencegat rudal berbasis darat untuk menghancurkan potensi ICBM Korut yang masuk ke wilayahnya.
"Namun, jika rudal DPRK dapat membawa empat hulu ledak, jumlahnya akan melebihi jumlah pertahanan Amerika," kata laporan itu menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Artikel tersebut selanjutnya menggambarkan parade minggu ini sebagai "tampilan menantang" yang menyoroti kemajuan militer yang menakjubkan dan kegagalan Barat untuk membuat keluarga Kim Jong-un yang berkuasa melepaskan senjatanya.
Beberapa pakar Barat juga memberikan perhatian khusus pada apa yang mereka yakini sebagai prototipe atau maket ICBM berbahan bakar padat yang baru.
Sementara Korut sejauh ini mengandalkan rudal yang harus diisi dengan bahan bakar cair di lokasi peluncuran, negara itu telah lama berupaya mengembangkan alternatif rudal dengan bahan bakar padat.
Jika Korut berhasil, maka militernya akan memiliki roket yang tidak memerlukan waktu lama untuk mengisi bahan bakar sebelum diluncurkan - yang akan membuat mereka lebih sulit dikenali musuh selama konflik.
(ian)