Wah, Ibu Negara AS Ciuman Bibir dengan Pria Lain sebelum Presiden Biden Pidato

Kamis, 09 Februari 2023 - 14:41 WIB
loading...
Wah, Ibu Negara AS Ciuman...
Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Jill Biden berciuman bibir dengan pria lain sesaat sebelum sang suami, Presiden Joe Biden, sampaikan pidato kenegaraan pada Selasa malam. Foto/Screenshot video The Independent
A A A
WASHINGTON - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Jill Biden membuat heboh lantaran melakukan ciuman bibir dengan pria lain sesaat sebelum sang suami, Presiden Joe Biden, menyampaikan pidato kenegaraan, Selasa malam.

Pria lain yang berciuman dengan Jill Biden adalah suami dari Wakil Presiden Kamala Harris, Doug Emhoff.

Rekaman video, yang dirilis The Independent, Kamis (9/2/2023), memperlihatkan Ibu Negara Jill Biden berjabat tangan saat dia berjalan melewati ruangan yang penuh sesak menuju Emhoff.

Keduanya bergandengan tangan dan berbagi senyum cepat sebelum dengan cepat berpelukan dan berciuman bibir seperti adegan yang telah terlatih dengan baik.

Tak seorang pun di sekitar mereka tampak terganggu oleh ciuman antara istri Presiden dan suami Wakil Presiden. Orang-orang tersebut terus bertepuk tangan melewatkan momen aneh itu.



Presiden Biden menggunakan pidato kenegaraannya yang kedua untuk menggembar-gemborkan demokrasi Amerika yang "tak terputus" dan ekonomi yang bangkit kembali dalam pidato yang optimistis dan apa yang digambarkan media lokal sebagai "penuh kesalahan".

Pidato Biden di depan Kongres dan puluhan juta pemirsa televisi Amerika adalah kesempatan bagi presiden dari Partai Demokrat tersebut, yang diperkirakan akan segera mengumumkan tawaran untuk masa jabatan kedua, untuk meyakinkan para pemilih yang skeptis bahwa pada usia 80 tahun dia masih memiliki apa yang diperlukan untuk mencalonkan diri. pemilihan kembali.

Pada satu titik dalam pidatonya, Biden mulai berteriak dengan marah tentang Presiden China Xi Jinping.

“Kami menghadapi tantangan serius di seluruh dunia, tetapi dalam dua tahun terakhir demokrasi menjadi lebih kuat, bukan lebih lemah, otokrasi tumbuh lebih lemah, bukan lebih kuat,” katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1329 seconds (0.1#10.140)