China Minta AS Kembalikan Balon Mata-matanya
loading...
A
A
A
BEIJING - Kementerian Luar Negeri China telah meminta agar pemerintahan Presiden Joe Biden mengembalikan puing-puing dari balon mata-matanya dengan mengatakan bahwa itu "milik China". Militer Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon mata-mata itu lepas pantai timur Amerika pada hari Sabtu lalu.
Berbicara pada jumpa pers pada hari Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning ditanya apakah Beijing telah meminta agar puing-puing balon dikembalikan.
“Pesawat (balon mata-mata) itu bukan milik AS. Itu milik China” tegasnya seperti dikutip dari RT, Rabu (8/2/2023).
Komentar Ning muncul tiga hari setelah jet tempur AS menembak jatuh balon mata-mata itu di lepas pantai Carolina Selatan. Pentagon mengklaim telah mendeteksi balon tersebut pada hari Rabu.
Presiden AS Joe Biden menghadapi kritik keras karena membiarkan balon melintasi benua, melewati situs rudal nuklir dan aset militer sensitif lainnya, sebelum menembak jatuh.
Kementerian Luar Negeri China pada Jumat lalu mengatakan balon itu adalah pesawat penelitian meteorologi sipil yang memasuki wilayah udara AS secara tidak sengaja setelah terlempar keluar jalur. Ning mengatakan beberapa politisi dan media AS "menggembar-gemborkan" insiden itu untuk menyerang dan mencoreng China. Dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang pesawat pada hari Selasa.
“Pihak China telah memberikan informasi tentang pesawat tak berawak itu pada beberapa kesempatan,” kata Ning.
"Saya tidak punya apa-apa untuk ditambahkan saat ini," sambungnya.
Ning menambahkan bahwa pemerintah AS gagal menanggapi dengan tenang dan profesional, malah bereaksi berlebihan terhadap insiden yang tidak menimbulkan ancaman keamanan dan tidak membahayakan warga Amerika mana pun.
Senator AS Steve Daines, seorang Republikan asal Montana, berspekulasi bahwa pejabat China mengirim balon itu melintasi Amerika Utara buat menyelidiki tanggapan Washington.
"Ini benar-benar lebih merupakan percobaan balon oleh orang China," kata Daines kepada Fox News pada hari Senin.
Dia menambahkan bahwa Biden "bimbang", memproyeksikan kelemahan. “Itulah yang ingin dilihat oleh orang China,” tukasnya.
Berbicara pada jumpa pers pada hari Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning ditanya apakah Beijing telah meminta agar puing-puing balon dikembalikan.
“Pesawat (balon mata-mata) itu bukan milik AS. Itu milik China” tegasnya seperti dikutip dari RT, Rabu (8/2/2023).
Komentar Ning muncul tiga hari setelah jet tempur AS menembak jatuh balon mata-mata itu di lepas pantai Carolina Selatan. Pentagon mengklaim telah mendeteksi balon tersebut pada hari Rabu.
Presiden AS Joe Biden menghadapi kritik keras karena membiarkan balon melintasi benua, melewati situs rudal nuklir dan aset militer sensitif lainnya, sebelum menembak jatuh.
Kementerian Luar Negeri China pada Jumat lalu mengatakan balon itu adalah pesawat penelitian meteorologi sipil yang memasuki wilayah udara AS secara tidak sengaja setelah terlempar keluar jalur. Ning mengatakan beberapa politisi dan media AS "menggembar-gemborkan" insiden itu untuk menyerang dan mencoreng China. Dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang pesawat pada hari Selasa.
“Pihak China telah memberikan informasi tentang pesawat tak berawak itu pada beberapa kesempatan,” kata Ning.
"Saya tidak punya apa-apa untuk ditambahkan saat ini," sambungnya.
Ning menambahkan bahwa pemerintah AS gagal menanggapi dengan tenang dan profesional, malah bereaksi berlebihan terhadap insiden yang tidak menimbulkan ancaman keamanan dan tidak membahayakan warga Amerika mana pun.
Senator AS Steve Daines, seorang Republikan asal Montana, berspekulasi bahwa pejabat China mengirim balon itu melintasi Amerika Utara buat menyelidiki tanggapan Washington.
"Ini benar-benar lebih merupakan percobaan balon oleh orang China," kata Daines kepada Fox News pada hari Senin.
Dia menambahkan bahwa Biden "bimbang", memproyeksikan kelemahan. “Itulah yang ingin dilihat oleh orang China,” tukasnya.
(ian)