Pemimpin Senior Partai Oposisi Taiwan Akan Mengunjungi China

Selasa, 07 Februari 2023 - 02:30 WIB
loading...
Pemimpin Senior Partai Oposisi Taiwan Akan Mengunjungi China
Pemimpin Senior Partai Oposisi Taiwan Akan Mengunjungi China. FOTO/Reuters
A A A
TAIPEI - Seorang pemimpin senior Kuomintang (KMT), partai oposisi utama Taiwan , akan mengunjungi China minggu ini dan bertemu dengan pembuat kebijakan Taiwan. Hal itu diungkapkan KMT, Senin (6/2/2023).

Kunjungan ini akan dilakukan di tengah berlanjutnya ketegangan militer dan politik antara kedua belah pihak. Selama tiga tahun terakhir, China telah meningkatkan tekanan pada Taiwan untuk menerima kedaulatan China, termasuk melakukan latihan militer reguler di dekat pulau yang diperintah secara demokratis itu.



Seperti dilaporkan Reuters, KMT mengatakan Wakil Ketuanya Andrew Hsia akan berangkat ke China pada Rabu (8/2/2023) dan bertemu Song Tao, kepala Kantor Urusan Taiwan China yang baru diangkat, dalam interaksi tingkat tinggi yang jarang terjadi antara politisi top dari Taiwan dan China mengingat ketegangan saat ini.

“Hsia, mantan diplomat Taiwan dan pernah menjadi kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan, dan delegasinya akan melakukan pertukaran dan dialog atas dasar kesetaraan dan martabat," sebut pernyataan KMT.

“Mereka akan "mencerminkan keprihatinan publik terbaru Taiwan tentang keamanan Selat Taiwan dan harapan untuk perdamaian dan stabilitas regional," lanjut pernyataan itu.

KMT secara tradisional menyukai hubungan dekat dengan China, tetapi dengan tegas menyangkal pro-Beijing. Kantor Urusan Taiwan China mengatakan pihaknya menyambut baik kunjungan Hsia.



Hsia mengunjungi China Agustus lalu, dalam perjalanan yang dikutuk oleh pemerintah Taiwan, tak lama setelah Beijing mengadakan latihan perang di dekat Taiwan untuk mengungkapkan kemarahan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.

China telah menolak untuk berbicara dengan pemerintahan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen sejak dia pertama kali menjabat pada tahun 2016, percaya dia adalah seorang separatis, dan sering menolak panggilan dari Tsai untuk melanjutkan dialog.

KMT mempertahankan jangkauannya ke China, dengan mengatakan penting untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1853 seconds (0.1#10.140)