Korban Meninggal Akibat Gempa Turki-Suriah Meningkat Jadi 1.238 Jiwa, 6.427 Orang Terluka
loading...
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan korban meninggal akibat gempa bumi di negara itu mencapai 912 jiwa. Adapun 5.385 orang lainnya terluka.
Kementerian Kesehatan Suriah juga memberikan data terbaru jumlah korban akibat gempa tersebut. Sebanyak 326 orang tewas dan 1.042 orang terluka di Suriah.
Dengan demikian, total korban meninggal di kedua negara menjadi 1.238 jiwa dan 6.427 orang terluka.
Sementara itu, tim darurat Rusia siap membantu Turki dan Suriah dalam menghilangkan konsekuensi gempa bumi.
Keprihatinan dan duka cita langsung diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia sedang menunggu sinyal dari Suriah dan Turki terkait pengiriman bantuan, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Senin.
"Kami sedang menunggu sinyal dari teman-teman Turki kami. Dan dari teman-teman Suriah," ujar Peskov dalam pengarahan.
Dia menambahkan, “Kesediaan Rusia untuk membantu ditunjukkan pada tingkat politik tertinggi.”
Juru bicara itu mengatakan meskipun negara-negara tersebut memiliki badan darurat sendiri, tim penyelamat Rusia memiliki "teknologi tertentu", khususnya dalam hal menentukan kelayakan bangunan tertentu setelah gempa bumi.
Kementerian Kesehatan Suriah juga memberikan data terbaru jumlah korban akibat gempa tersebut. Sebanyak 326 orang tewas dan 1.042 orang terluka di Suriah.
Dengan demikian, total korban meninggal di kedua negara menjadi 1.238 jiwa dan 6.427 orang terluka.
Sementara itu, tim darurat Rusia siap membantu Turki dan Suriah dalam menghilangkan konsekuensi gempa bumi.
Keprihatinan dan duka cita langsung diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia sedang menunggu sinyal dari Suriah dan Turki terkait pengiriman bantuan, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Senin.
"Kami sedang menunggu sinyal dari teman-teman Turki kami. Dan dari teman-teman Suriah," ujar Peskov dalam pengarahan.
Dia menambahkan, “Kesediaan Rusia untuk membantu ditunjukkan pada tingkat politik tertinggi.”
Juru bicara itu mengatakan meskipun negara-negara tersebut memiliki badan darurat sendiri, tim penyelamat Rusia memiliki "teknologi tertentu", khususnya dalam hal menentukan kelayakan bangunan tertentu setelah gempa bumi.
(sya)