Gempa Dahsyat Turki-Suriah Tewaskan 313 Orang, Tak Ada Korban WNI
loading...
A
A
A
ANKARA - Total jumlah korban meninggal di Turki dan Suriah akibat gempa dahsyat pada Senin (6/2/2023) pagi sudah mencapai 313 orang. Sejauh ini tak ada warga negara Indonesia (WNI) di Turki yang menjadi korban meninggal.
Jumlah korban meninggal 313 orang tersebut gabungan dari data korban meninggal di Turki 76 orang dan di Suriah 237 orang.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki mencatat kekuatan gempa adalah magnitudo 7,4. Namun, Layanan Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat kekuatannya magnitudo 7,8.
AFAD mengatakan laporan awal dari daerah yang dilanda gempa di tenggara negara itu menunjukkan bahwa setidaknya 76 orang tewas. Disebutkan juga 440 orang tambahan terluka.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Anadolu Agency, media yang dikelola pemerintah, AFAD mencatat daerah yang terkena dampak adalah Kahramanmaras, Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay dan Kilis.
Menurut AFAD, ada 42 gempa susulan tercatat setelah gempa Senin. Organisasi tersebut telah mendeklarasikan “alarm level 4” dan meminta bantuan internasional.
Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal mengatakan KBRI Ankara telah berkoordinasi dengan otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi.
“Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia,” kata Dubes Iqbal dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya, sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah. KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat.
“Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat,” paparnya.
Sementara itu, di Suriah dilaporkan 237 orang meninggal akibat gempa besar yang berpusat di Turki tersebut.
Asisten Menteri Kesehatan Suriah Ahmed Dhamiriyeh mengatakan selain 237 orang meninggal, sekitar 639 lainnya terluka.
Wilayah Suriah yang terkena dampak gempa terbagi antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan yang dikuasai oposisi atau pemberontak.
Di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, kelompok Pertahanan Sipil Suriah menggambarkan situasi sebagai "bencana" menambahkan bahwa seluruh bangunan telah runtuh dan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan.
Jumlah korban meninggal 313 orang tersebut gabungan dari data korban meninggal di Turki 76 orang dan di Suriah 237 orang.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki mencatat kekuatan gempa adalah magnitudo 7,4. Namun, Layanan Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat kekuatannya magnitudo 7,8.
AFAD mengatakan laporan awal dari daerah yang dilanda gempa di tenggara negara itu menunjukkan bahwa setidaknya 76 orang tewas. Disebutkan juga 440 orang tambahan terluka.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Anadolu Agency, media yang dikelola pemerintah, AFAD mencatat daerah yang terkena dampak adalah Kahramanmaras, Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay dan Kilis.
Menurut AFAD, ada 42 gempa susulan tercatat setelah gempa Senin. Organisasi tersebut telah mendeklarasikan “alarm level 4” dan meminta bantuan internasional.
Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal mengatakan KBRI Ankara telah berkoordinasi dengan otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi.
“Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia,” kata Dubes Iqbal dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya, sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah. KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat.
“Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat,” paparnya.
Sementara itu, di Suriah dilaporkan 237 orang meninggal akibat gempa besar yang berpusat di Turki tersebut.
Asisten Menteri Kesehatan Suriah Ahmed Dhamiriyeh mengatakan selain 237 orang meninggal, sekitar 639 lainnya terluka.
Wilayah Suriah yang terkena dampak gempa terbagi antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan yang dikuasai oposisi atau pemberontak.
Di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, kelompok Pertahanan Sipil Suriah menggambarkan situasi sebagai "bencana" menambahkan bahwa seluruh bangunan telah runtuh dan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan.
(min)