Balon Mata-mata China di Atas Pangkalan Nuklir AS Adalah Tamparan di Wajah Amerika
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Manuver balon mata-mata China di atas pangkalan senjata nuklir di Montana, Amerika Serikat (AS) , adalah tamparan besar di wajah Amerika. Demikian kritik Rebecca Grant, presiden dari IRIS Independent Research.
Pentagon dan Presiden Joe Biden telah menjadi sasaran kritik karena tidak segera menembak jatuh balon tersebut. Pada akhirnya, Pentagon melakukannya dengan jet tempur siluman F-22 Raptor pada Sabtu waktu setempat.
"Bagi saya, sepertinya China mengejek pemerintahan Biden dengan penerbangan balon mata-mata yang konyol ini," tulis Grant dalam artikel opini di Fox News.
"Atau, mungkin militer China baru saja mengacau dengan mengirimkan balon mata-mata marshmallow raksasa yang berkeliaran beberapa hari sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang telah lama dinantikan ke Beijing," lanjut Grant.
Menurutnya, kedua alternatif itu menakutkan. "Dan bagaimanapun, balon mata-mata China adalah tamparan nyata," tulis Grant.
Grant melanjutkan, balon itu mencoba parkir tinggi di atas lalu lintas pesawat, di wilayah udara yang tidak diatur, dan mengambil data militer.
"Sejujurnya, hal terbaik untuk hubungan AS-China adalah menembak jatuh balon ini," imbuh Grant.
Kementerian Luar Negeri China terdengar agak panik pada hari Jumat, di mana juru bicara mereka berharap kedua belah pihak dapat menangani ini bersama dengan tenang dan hati-hati.
"Saya jamin balon ini dilacak oleh pejabat AS dan Kanada di Pasifik. Gedung Putih telah bimbang selama berhari-hari. Kasihan Blinken yang malang minum teh di China sementara balon melayang di atas pangkalan nuklir kita," tulis Grant, meski faktanya kunjungan Blinken ke Beijing telah dibatalkan gara-gara insiden balon mata-mata.
Pentagon dan Presiden Joe Biden telah menjadi sasaran kritik karena tidak segera menembak jatuh balon tersebut. Pada akhirnya, Pentagon melakukannya dengan jet tempur siluman F-22 Raptor pada Sabtu waktu setempat.
"Bagi saya, sepertinya China mengejek pemerintahan Biden dengan penerbangan balon mata-mata yang konyol ini," tulis Grant dalam artikel opini di Fox News.
"Atau, mungkin militer China baru saja mengacau dengan mengirimkan balon mata-mata marshmallow raksasa yang berkeliaran beberapa hari sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang telah lama dinantikan ke Beijing," lanjut Grant.
Menurutnya, kedua alternatif itu menakutkan. "Dan bagaimanapun, balon mata-mata China adalah tamparan nyata," tulis Grant.
Grant melanjutkan, balon itu mencoba parkir tinggi di atas lalu lintas pesawat, di wilayah udara yang tidak diatur, dan mengambil data militer.
"Sejujurnya, hal terbaik untuk hubungan AS-China adalah menembak jatuh balon ini," imbuh Grant.
Kementerian Luar Negeri China terdengar agak panik pada hari Jumat, di mana juru bicara mereka berharap kedua belah pihak dapat menangani ini bersama dengan tenang dan hati-hati.
"Saya jamin balon ini dilacak oleh pejabat AS dan Kanada di Pasifik. Gedung Putih telah bimbang selama berhari-hari. Kasihan Blinken yang malang minum teh di China sementara balon melayang di atas pangkalan nuklir kita," tulis Grant, meski faktanya kunjungan Blinken ke Beijing telah dibatalkan gara-gara insiden balon mata-mata.