AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata China: Diperkirakan Seukuran 3 Bus, Bisa untuk Serangan Nuklir

Minggu, 05 Februari 2023 - 14:51 WIB
loading...
A A A
Pentagon mengatakan balon itu memiliki kemampuan untuk bermanuver, meskipun tidak jelas seberapa baik dapat dikendalikan.

Aliran jet pada ketinggian yang begitu tinggi membuat sangat sulit untuk mengontrol jalur balon. China juga mengeklaim balon itu berakhir di atas AS karena kemampuan kemudinya yang terbatas.

Peralatan yang dipasang pada balon mata-mata seperti itu kemungkinan besar mencakup kamera jarak jauh dan radar untuk menentukan keberadaan dan pergerakan objek yang lebih sulit dideteksi.

Balon semacam itu juga akan dilengkapi dengan perangkat komunikasi yang dapat menyampaikan temuan secara real-time kembali ke pengontrolnya.

Menariknya, para pejabat meyakini balon tersebut tidak lebih efektif dari satelit China yang juga bisa digunakan untuk melakukan pengintaian terhadap Amerika Serikat.

Satelit mata-mata China membawa sensor serupa dengan apa yang diyakini pejabat AS ada di balon mata-mata, menimbulkan pertanyaan tentang mengapa Beijing mengambil risiko tindakan kurang ajar pada malam kunjungan Blinken yang akhirnya ditunda.

Namun, kata para pejabat AS, balon mata-mata China telah mengambil jalur penerbangan yang akan membawanya ke sejumlah situs sensitif. Salah satu situs tersebut bisa menjadi pangkalan militer, termasuk di Montana, yang merupakan rumah bagi silo rudal balistik antarbenua.

Seorang pejabat Pentagon pada Sabtu (4/2/2023), berkata: "Jelas, mereka mencoba untuk menerbangkan...balon ini melewati tempat-tempat sensitif...untuk mengumpulkan informasi."

Bandara Billings, Montana, pada hari Rabu lalu mengeluarkan "ground stop" karena militer memobilisasi aset termasuk jet tempur siluman F-22 Raptor seandainya Presiden Joe Biden memerintahkan agar balon tersebut ditembak jatuh.

Balon tersebut diyakini telah tiba di atas daratan AS setelah terbang di atas Kepulauan Aleutian di Samudra Pasifik bagian utara, dan kemudian melintasi wilayah udara Kanada menuju Amerika Serikat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0862 seconds (0.1#10.140)