AS Dikerjai Balon Mata-mata China, 2 Jet Tempur Siluman F-22 Beraksi
loading...
A
A
A
USAF mempertimbangkan untuk menembak jatuh balon pengumpul intelijen milik China tersebut tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya.
Presiden Joe Biden dilaporkan telah dibujuk untuk tidak memerintahkan menembak jatuh objek terbang itu karena khawatir puing-puingnya dapat membahayakan orang-orang di darat.
Laporan media lokal, yang dikutip EurAsian Times, menyebutkan USAF mengirim dua jet tempur siluman F-22 Raptor dari Pangkalan Angkatan Udara Nellis pada 1 Februari untuk mencegat balon mata-mata China yang menimbulkan risiko keamanan.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa para warga di Montana melihat ada objek yang tidak biasa di langit.
Para pengguna di Twitter merekam video dua F-22 yang sedang mengisi bahan bakar di atas wilayah Utah. Pengguna akun @Jonahbevan8, misalnya, mem-posting video F-22 Raptor terbang di atas Salt Lake City dan menuju ke arah balon mata-mata China di Montana.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengakui bahwa balon raksasa itu milik Beijing yang kesasar hingga ke wilayah udara AS. Kementerian tersebut mengatakan balon itu adalah "pesawat" untuk keperluan meteorologi sipil dan ilmiah lainnya.
“Pesawat itu dari China dan bersifat sipil, digunakan untuk meteorologi dan penelitian ilmiah lainnya. Karena pengaruh angin barat dan kemampuan kontrolnya yang terbatas, pesawat itu menyimpang dari jalur yang dimaksudkan,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (4/2/2023).
“China menyesalkan bahwa pesawat itu kesasar ke Amerika Serikat secara tidak sengaja karena force majeure. China akan terus menjaga komunikasi dengan pihak AS untuk menangani insiden ini dengan baik,” lanjut kementerian tersebut.
Presiden Joe Biden dilaporkan telah dibujuk untuk tidak memerintahkan menembak jatuh objek terbang itu karena khawatir puing-puingnya dapat membahayakan orang-orang di darat.
Laporan media lokal, yang dikutip EurAsian Times, menyebutkan USAF mengirim dua jet tempur siluman F-22 Raptor dari Pangkalan Angkatan Udara Nellis pada 1 Februari untuk mencegat balon mata-mata China yang menimbulkan risiko keamanan.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa para warga di Montana melihat ada objek yang tidak biasa di langit.
Para pengguna di Twitter merekam video dua F-22 yang sedang mengisi bahan bakar di atas wilayah Utah. Pengguna akun @Jonahbevan8, misalnya, mem-posting video F-22 Raptor terbang di atas Salt Lake City dan menuju ke arah balon mata-mata China di Montana.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengakui bahwa balon raksasa itu milik Beijing yang kesasar hingga ke wilayah udara AS. Kementerian tersebut mengatakan balon itu adalah "pesawat" untuk keperluan meteorologi sipil dan ilmiah lainnya.
“Pesawat itu dari China dan bersifat sipil, digunakan untuk meteorologi dan penelitian ilmiah lainnya. Karena pengaruh angin barat dan kemampuan kontrolnya yang terbatas, pesawat itu menyimpang dari jalur yang dimaksudkan,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (4/2/2023).
“China menyesalkan bahwa pesawat itu kesasar ke Amerika Serikat secara tidak sengaja karena force majeure. China akan terus menjaga komunikasi dengan pihak AS untuk menangani insiden ini dengan baik,” lanjut kementerian tersebut.
(min)