Balon Mata-matanya Intai Situs Senjata Nuklir AS, China Sebut Kesasar
loading...
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China akui balon mata-mata yang terbang di atas wilayah Amerika Serikat (AS) , termasuk mengintai situs senjata nuklir, adalah miliknya. Namun Beijing berdalih balon itu kesasar ke wilayah Amerika.
Kementerian Luar Negeri China pada Jumat malam mengatakan balon raksasa itu adalah "pesawat" untuk keperluan meteorologi sipil dan ilmiah lainnya.
Kementerian itu menyampaikan penyesalan bahwa balon itu bisa kesasar hingga ke wilayah udara AS.
Para pejabat AS pada hari Kamis mengatakan balon mata-mata China telah terbang di atas daratan Amerika Serikat selama beberapa hari, termasuk di atas Montana yang merupakan situs rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III berhulu ledak nuklir.
Para pejabat tersebut menggambarkan insiden itu sebagai tindakan kurang ajar karena terjadi hanya beberapa hari sebelum perjalanan yang direncanakan ke Beijing oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Blinken dilaporkan menangguhkan kunjungannya gara-gara insiden balon mata-mata China.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan akan terus menjaga komunikasi dengan Amerika Serikat untuk menangani situasi tak terduga dengan baik.
“Pesawat itu dari China dan bersifat sipil, digunakan untuk meteorologi dan penelitian ilmiah lainnya. Karena pengaruh angin barat dan kemampuan kontrolnya yang terbatas, pesawat itu menyimpang dari jalur yang dimaksudkan,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (4/2/2023).
“China menyesalkan bahwa pesawat itu kesasar ke Amerika Serikat secara tidak sengaja karena force majeure. China akan terus menjaga komunikasi dengan pihak AS untuk menangani insiden ini dengan baik,” lanjut kementerian tersebut.
Kementerian Luar Negeri China pada Jumat malam mengatakan balon raksasa itu adalah "pesawat" untuk keperluan meteorologi sipil dan ilmiah lainnya.
Kementerian itu menyampaikan penyesalan bahwa balon itu bisa kesasar hingga ke wilayah udara AS.
Para pejabat AS pada hari Kamis mengatakan balon mata-mata China telah terbang di atas daratan Amerika Serikat selama beberapa hari, termasuk di atas Montana yang merupakan situs rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III berhulu ledak nuklir.
Para pejabat tersebut menggambarkan insiden itu sebagai tindakan kurang ajar karena terjadi hanya beberapa hari sebelum perjalanan yang direncanakan ke Beijing oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Blinken dilaporkan menangguhkan kunjungannya gara-gara insiden balon mata-mata China.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan akan terus menjaga komunikasi dengan Amerika Serikat untuk menangani situasi tak terduga dengan baik.
“Pesawat itu dari China dan bersifat sipil, digunakan untuk meteorologi dan penelitian ilmiah lainnya. Karena pengaruh angin barat dan kemampuan kontrolnya yang terbatas, pesawat itu menyimpang dari jalur yang dimaksudkan,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (4/2/2023).
“China menyesalkan bahwa pesawat itu kesasar ke Amerika Serikat secara tidak sengaja karena force majeure. China akan terus menjaga komunikasi dengan pihak AS untuk menangani insiden ini dengan baik,” lanjut kementerian tersebut.
(min)