Balon China Ternyata Berbuntut Panjang, Menlu AS Ngambek dengan Cara Ini
loading...
A
A
A
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China pada Jumat mengkonfirmasi balon itu memang milik China, tetapi mengatakan itu sipil, bukan militer.
"Ini adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama tujuan meteorologi," papar seorang pejabat kementerian kepada wartawan.
"Dipengaruhi oleh Westerlies dan dengan kemampuan self-steering yang terbatas, pesawat menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan," ungkap pejabat Kemlu China.
“Pihak China menyesali masuknya pesawat yang tidak disengaja ke wilayah udara AS karena force majeure. Pihak China akan terus berkomunikasi dengan pihak AS dan menangani dengan baik situasi tak terduga yang disebabkan oleh force majeure ini,” papar Kemlu China.
China mengacu pada prinsip hukum yang membebaskan kedua belah pihak dalam kontrak dari kewajiban mereka ketika apa yang disebut "tindakan Tuhan" di luar kendali mereka mengganggu pemenuhannya.
Pentagon mengatakan balon itu melayang sekitar 60.000 kaki, atau 11,3 mil di atas permukaan bumi, dan tidak mengandung bahan radioaktif.
"Ini adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama tujuan meteorologi," papar seorang pejabat kementerian kepada wartawan.
"Dipengaruhi oleh Westerlies dan dengan kemampuan self-steering yang terbatas, pesawat menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan," ungkap pejabat Kemlu China.
“Pihak China menyesali masuknya pesawat yang tidak disengaja ke wilayah udara AS karena force majeure. Pihak China akan terus berkomunikasi dengan pihak AS dan menangani dengan baik situasi tak terduga yang disebabkan oleh force majeure ini,” papar Kemlu China.
China mengacu pada prinsip hukum yang membebaskan kedua belah pihak dalam kontrak dari kewajiban mereka ketika apa yang disebut "tindakan Tuhan" di luar kendali mereka mengganggu pemenuhannya.
Pentagon mengatakan balon itu melayang sekitar 60.000 kaki, atau 11,3 mil di atas permukaan bumi, dan tidak mengandung bahan radioaktif.
(sya)