Perang Drone dan Urat Saraf Pecah Tiap Hari di Perbatasan Ukraina-Belarusia
loading...
A
A
A
Namun terlepas dari latihan Rusia-Belarusia, masih ada harapan.
“Pertama kali mereka menyerbu, kami tidak memiliki senjata dan tentara (di perbatasan),” ujar Hanna Pokheelko (66) dari desa Koluchivka. "Tapi kali ini kita memilikinya."
Menyerang atau tidak menyerang, Olena dari desa Novi Yarylovychi, khawatir situasi perbatasan berarti dia mungkin tidak akan pernah melihat ibu, saudara laki-laki dan dua saudara perempuannya yang tinggal hanya 3 kilometer jauhnya di satu desa di dalam wilayah Belarusia.
"Saya tidak percaya mereka begitu dekat dan saya tidak bisa melihat mereka," tutur wanita berusia 63 tahun itu.
Dia merupakan warga Belarusia sejak lahir tetapi menikah dengan keluarga Ukraina dan yang tidak memberikan nama lengkapnya karena khawatir dengan keluarganya.
“Pertama kali mereka menyerbu, kami tidak memiliki senjata dan tentara (di perbatasan),” ujar Hanna Pokheelko (66) dari desa Koluchivka. "Tapi kali ini kita memilikinya."
Menyerang atau tidak menyerang, Olena dari desa Novi Yarylovychi, khawatir situasi perbatasan berarti dia mungkin tidak akan pernah melihat ibu, saudara laki-laki dan dua saudara perempuannya yang tinggal hanya 3 kilometer jauhnya di satu desa di dalam wilayah Belarusia.
"Saya tidak percaya mereka begitu dekat dan saya tidak bisa melihat mereka," tutur wanita berusia 63 tahun itu.
Dia merupakan warga Belarusia sejak lahir tetapi menikah dengan keluarga Ukraina dan yang tidak memberikan nama lengkapnya karena khawatir dengan keluarganya.
(sya)