Perang Drone dan Urat Saraf Pecah Tiap Hari di Perbatasan Ukraina-Belarusia
loading...
A
A
A
Kementerian Pertahanan Inggris men-tweet pada 11 Januari bahwa pesawat Rusia dan pasukan Rusia yang ada di Belarusia, meskipun banyak, “tidak mungkin menjadi kekuatan ofensif yang kredibel.”
Para pejabat Belarusia menyebut pengerahan pasukan di sepanjang perbatasan sebagai "pencegahan strategis" menurut laporan setempat.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko bersikeras dia tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.
Tetapi komandan Ukraina tetap waspada, mengingat bagaimana Rusia menggunakan Belarusia sebagai landasan peluncuran pada awal 2022.
“Kami terus memantau musuh dari darat dan mengamati pergerakan pasukan, jika mereka bergerak, berapa banyak pasukan, dan ke mana mereka bergerak,” ujar kepala unit intelijen militer daerah itu selama tur pers pekan ini, beberapa kilometer dari perbatasan.
Petugas hanya mengidentifikasi dirinya dengan nama depannya, Oleksandr, dengan alasan keamanan.
Tidak seperti wilayah timur dengan duel artileri yang saling menghancurkan, di sini di daerah utara sebagian besar adalah perang quadcopters.
Oleksandr mengatakan, “Belarusia dan Rusia terus-menerus memantau perubahan penjagaan kami, mencoba menemukan posisi militer kami.”
Kadang-kadang, unit Oleksandr mendeteksi drone pengintai musuh dan menembak jatuh mereka menggunakan senapan anti-drone.
Atau pesawat tak berawak musuh mendeteksi pesawat Ukraina dan membuntutinya, di mana orang Ukraina mencoba menangkap dan menambahkannya ke persediaan senjata mereka.
Para pejabat Belarusia menyebut pengerahan pasukan di sepanjang perbatasan sebagai "pencegahan strategis" menurut laporan setempat.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko bersikeras dia tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.
Tetapi komandan Ukraina tetap waspada, mengingat bagaimana Rusia menggunakan Belarusia sebagai landasan peluncuran pada awal 2022.
“Kami terus memantau musuh dari darat dan mengamati pergerakan pasukan, jika mereka bergerak, berapa banyak pasukan, dan ke mana mereka bergerak,” ujar kepala unit intelijen militer daerah itu selama tur pers pekan ini, beberapa kilometer dari perbatasan.
Petugas hanya mengidentifikasi dirinya dengan nama depannya, Oleksandr, dengan alasan keamanan.
Tidak seperti wilayah timur dengan duel artileri yang saling menghancurkan, di sini di daerah utara sebagian besar adalah perang quadcopters.
Oleksandr mengatakan, “Belarusia dan Rusia terus-menerus memantau perubahan penjagaan kami, mencoba menemukan posisi militer kami.”
Kadang-kadang, unit Oleksandr mendeteksi drone pengintai musuh dan menembak jatuh mereka menggunakan senapan anti-drone.
Atau pesawat tak berawak musuh mendeteksi pesawat Ukraina dan membuntutinya, di mana orang Ukraina mencoba menangkap dan menambahkannya ke persediaan senjata mereka.