'Terorisme Sushi' Gegerkan Jepang

Jum'at, 03 Februari 2023 - 19:52 WIB
loading...
Terorisme Sushi Gegerkan...
Kejahatan kuliner yang disebut terorisme sushi gegerkan Jepang. Foto/Ilustrasi
A A A
TOKYO - Aksi kejahatan kuliner terhadap restoran sushi siap saji telah menggegerkan Jepang . Aksi yang disebut sebagai "terorisme sushi" itu telah memaksa pihak kepolisian Jepang untuk turun tangan.

Sejumlah video yang memperlihatkan aksi "terorisme sushi" itu telah muncul di Twitter dan media sosial lainnya dalam beberapa hari terakhir.

Sebuah video kejahatan kuliner yang paling mengerikan itu, telah dilihat hampir 40 juta kali di Twitter, menunjukkan seorang remaja menjilati bagian atas botol kecap yang terbuka dan seluruh tepi cangkir teh, yang kemudian dia letakkan kembali di sebuah rak.

Jika itu tidak cukup buruk, sebuah video berdurasi 48 detik menunjukkan dia menjilati jarinya dan menggunakannya untuk menyentuh dua potong sushi, yang mungkin dipesan oleh pelanggan lain, saat mereka melewati ban berjalan.

Video tersebut, difilmkan di cabang rantai restoran Sushiro di pusat kota Gifu, mendorong saham di perusahaan induk restoran itu anjlok hampir 5% pada hari Selasa lalu.

Video lain menunjukkan orang-orang di rantai restoran lain meletakkan wasabi di atas potongan sushi dan menjilati sendok dari wadah bubuk teh hijau yang digunakan oleh banyak pengunjung.



Sementara sejumlah kecil insiden hampir tidak menunjukkan gelombang kejahatan sushi, video tersebut telah memicu kegemparan di Jepang, di mana industri ini diperkirakan bernilai USD5,7 miliar atau sekitar Rp85 triliun.

Sebagian besar kemarahan diberikan kepada para pelaku yang menunjukkan penghinaan terhadap standar kebersihan negara Jepang yang tinggi.

"Ini memuakkan," tulis seorang pengguna Twitter, dengan yang lain menambahkan: "Saya tidak bisa pergi ke restoran sushi sabuk konveyor lagi."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2149 seconds (0.1#10.140)