Ini Taktik Rusia Jika Ukraina Dapatkan Rudal Jarak Jauh

Kamis, 02 Februari 2023 - 19:19 WIB
loading...
Ini Taktik Rusia Jika...
AS dilaporkan akan memasukkan rudal jarak jauh GLSDB dalam paket bantuan militer terbarunya. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia , Sergei Lavrov, menguraikan taktik yang akan digunakan jika Barat memutuskan memberikan rudal jarak jauh kepada Ukraina . Pernyataan ini seiring munculnya laporan yang menyebut Amerika Serikat (AS) akan memberikan Ukraina rudal jarak jauh dalam paket bantuan terbarunya.

Lavrov mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina akan didorong lebih jauh dari wilayah Rusia. Menurutnya, sponsor Ukraina semakin terjebak dalam konflik dengan setiap langkah dan Rusia akan bereaksi sesuai itu.

“Sekarang tujuan kami adalah untuk mendorong artileri Angkatan Bersenjata Ukraina ke jarak jauh, di mana mereka tidak akan menimbulkan ancaman bagi wilayah kami. Semakin jauh jangkauan senjata yang dipasok ke rezim Kiev, semakin jauh pasukan harus dipindahkan,” kata Lavrov seperti dikutip dari RT, Kamis (2/2/2023).

Paket bantuan militer AS berikutnya ke Ukraina dilaporkan akan mencakup Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB), amunisi untuk artileri roket, dan amunisi yang memiliki jangkauan 150 km.



Kiev telah lama melobi negara-negara Barat untuk menyediakan senjata dengan kemampuan yang lebih besar, seperti rudal balistik MGM-140 ATACMS, yang dapat menyerang target hingga jarak 300 km.

Pendekatan yang dijelaskan oleh menteri luar negeri Rusia akan berlaku untuk wilayah yang dianggap Ukraina sebagai miliknya, termasuk Crimea, Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, serta wilayah Kherson dan Zaporozhye.

Crimea dan kota Sevastopol bergabung dengan Rusia pada 2014, sementara empat provinsi lainnya melakukan hal yang sama tahun lalu. Kiev menolak referendum di mana orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut memilih langkah itu sebagai "palsu."

AS dilaporkan telah memberikan bantuan militernya ke Ukraina dengan syarat tidak digunakan untuk menyerang sasaran di Rusia. Namun, pejabat Amerika mengatakan pembatasan ini tidak berlaku untuk Crimea dan wilayah baru Rusia lainnya.



"Mempersenjatai Ukraina oleh Barat adalah 'bola salju'," kata Lavrov, yang dimulai dengan helm dan meningkat menjadi proposal saat ini untuk pasokan jet tempur.

Dia menolak pernyataan beberapa pejabat Barat bahwa Kiev tidak akan mendapatkan jet tempur buatan Barat, dengan alasan kurangnya koherensi dalam kebijakan mereka.

Kiev mengatakan membutuhkan pesawat militer modern untuk perlindungan, tetapi Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin beberapa negara Uni Eropa (UE), seperti Jerman, mengatakan itu tidak ada dalam agenda mereka.

“(Kanselir Jerman Olaf Scholz) menyatakan bahwa NATO tidak akan pernah berperang melawan Rusia. Tetapi menteri luar negerinya, (Annalena) Baerbock, mengatakan 'Kita sudah bersama-sama berperang dengan Rusia," kata Lavrov, mengacu pada pernyataan yang dibuat oleh koleganya dari Jerman minggu lalu.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia Hapus Taliban...
Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Afghanistan Perluas Kerja Sama
Zelensky Gunakan Detektor...
Zelensky Gunakan Detektor Kebohongan untuk Menyelidiki Kebocoran
4 Alasan Uni Eropa Masih...
4 Alasan Uni Eropa Masih Butuh NATO, Salah Satunya Rusia Jadi Ancaman
Ayah Elon Musk Ungkap...
Ayah Elon Musk Ungkap Putra Kesayangannya Kagumi Putin
Siapa Yuri Napso? Anggota...
Siapa Yuri Napso? Anggota Parlemen Rusia Dipecat setelah Membolos Kerja selama 200 Hari Tanpa Alasan
Pihak Ketiga Berusaha...
Pihak Ketiga Berusaha Gagalkan Perundingan AS-Rusia, Siapa Mereka?
Trump Pilih Kasih, Mengapa...
Trump Pilih Kasih, Mengapa AS Tidak Kenakan Perang Tarif kepada Rusia?
Rekaman Ponsel Ungkap...
Rekaman Ponsel Ungkap Pembunuhan 15 Pekerja Darurat di Gaza oleh Tentara Israel
Video Viral Pasukan...
Video Viral Pasukan Israel Eksekusi Mati Petugas Medis Gaza, IDF Akhirnya Ngaku Salah
Rekomendasi
97.000 Kendaraan Melintas,...
97.000 Kendaraan Melintas, Arus Balik di Tol Palikanci-Cipali Padat Merayap
Pemimpin ASEAN Bersatu...
Pemimpin ASEAN Bersatu Respons Tarif Impor Terbaru AS
Waspadai Banjir Jakarta!...
Waspadai Banjir Jakarta! Pintu Air Sunter Hulu Siaga Satu
Berita Terkini
Tarif Trump 10% Sudah...
Tarif Trump 10% Sudah Berlaku di Pelabuhan, Bandara, dan Pabean AS
1 jam yang lalu
Tokoh Republik Peringatkan...
Tokoh Republik Peringatkan Pemilu Sela Mandi Darah jika Tarif Trump Rusak Ekonomi AS
2 jam yang lalu
Demo Menentang Trump...
Demo Menentang Trump Digelar di Penjuru Dunia, Ada Berlin, Frankfurt, Paris, dan London
4 jam yang lalu
Penampakan Demo Besar...
Penampakan Demo Besar di Amerika Serikat Menentang Trump, Diikuti 250.000 Orang
5 jam yang lalu
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian, Trump Bisa Tumbang?
6 jam yang lalu
Bos Shin Bet Israel...
Bos Shin Bet Israel Bongkar Akal-akalan Netanyahu Hindari Pengadilan Korupsi
7 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved