Kasus Infeksi Virus Corona Afrika Selatan Lampaui Inggris
loading...
A
A
A
JOHANNESBURG - Afrika Selatan (Afsel) menjadi negara Afrika dengan jumlah kasus infeksi virus Corona terbanyak. Catatan jumlah kasus infeksi Afsel bahkan melampaui Inggris . Hal itu menurut pernyataan dan data Kementerian Kesehatan yang disusun oleh para peneliti Universitas Johns Hopkins.
Jumlah kasus baru virus Corona Afsel yang dilaporkan pada Selasa sebanyak 10,496, menjadikan jumlah kasus Covid-19 di negara itu mencapai 298.292. Jumlah ini adalah tertinggi kedelapan di dunia dan mewakili hampir setengah dari semua kasus yang dikonfirmasi di benua Afrika seperti dikutip dari ABC News, Rabu (15/7/2020).(Baca: Kasus Virus Corona Tembus 13 Juta Orang di Penjuru Dunia )
Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa, minggu ini mengatakan negara itu sekarang dihadapkan oleh krisis paling parah dalam sejarah demokrasinya.
Ia mengatakan lebih banyak infeksi tidak terdeteksi meskipun Afsel melakukan lebih dari 2,2 juta tes, sejauh ini merupakan yang terbanyak di antara negara-negara Afrika.
Penguncian ketat yang berhasil meredam lonjakan kasus telah dilonggarkan di bawah tekanan ekonomi. Sekarang, apa yang presiden sebut sebagai "badai" telah tiba dan sudah melebarkan sumber daya dan tekad negara itu hingga batasnya.
Afsel bergulat dengan pandemi di akhir musim dingin, dengan suhu di pusat wabah, provinsi Gauteng dan Johannesburg, diperkirakan turun di bawah titik beku semalam. Itu membuat ventilasi menjadi tantangan, terutama di rumah-rumah kecil yang banyak bagi warga miskin.
Lihat Juga: Inilah 3 Perbedaan Raja Charles III dan Ratu Elizabeth II Tentang Agresi Israel di Palestina
Jumlah kasus baru virus Corona Afsel yang dilaporkan pada Selasa sebanyak 10,496, menjadikan jumlah kasus Covid-19 di negara itu mencapai 298.292. Jumlah ini adalah tertinggi kedelapan di dunia dan mewakili hampir setengah dari semua kasus yang dikonfirmasi di benua Afrika seperti dikutip dari ABC News, Rabu (15/7/2020).(Baca: Kasus Virus Corona Tembus 13 Juta Orang di Penjuru Dunia )
Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa, minggu ini mengatakan negara itu sekarang dihadapkan oleh krisis paling parah dalam sejarah demokrasinya.
Ia mengatakan lebih banyak infeksi tidak terdeteksi meskipun Afsel melakukan lebih dari 2,2 juta tes, sejauh ini merupakan yang terbanyak di antara negara-negara Afrika.
Penguncian ketat yang berhasil meredam lonjakan kasus telah dilonggarkan di bawah tekanan ekonomi. Sekarang, apa yang presiden sebut sebagai "badai" telah tiba dan sudah melebarkan sumber daya dan tekad negara itu hingga batasnya.
Afsel bergulat dengan pandemi di akhir musim dingin, dengan suhu di pusat wabah, provinsi Gauteng dan Johannesburg, diperkirakan turun di bawah titik beku semalam. Itu membuat ventilasi menjadi tantangan, terutama di rumah-rumah kecil yang banyak bagi warga miskin.
Lihat Juga: Inilah 3 Perbedaan Raja Charles III dan Ratu Elizabeth II Tentang Agresi Israel di Palestina
(ber)