Jika Diminta, Netanyahu Bersedia Jadi Mediator Konflik Rusia-Ukraina
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Selasa (1/2/2023), bahwa dia bersedia mempertimbangkan untuk menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina jika diminta oleh kedua negara yang bertikai dan Amerika Serikat.
"Jika diminta oleh semua pihak terkait, saya pasti akan mempertimbangkannya, tapi saya tidak memaksakan diri," kata Netanyahu kepada CNN dalam sebuah wawancara. Dia menambahkan itu harus menjadi "waktu yang tepat dan keadaan yang tepat."
“Sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, juga perlu bertanya karena “Anda tidak boleh memiliki terlalu banyak juru masak di dapur,” lanjut Netanyahu.
Netanyahu mengatakan, dia diminta untuk menjadi mediator tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu. Namun, dia menolak karena dia adalah pemimpin oposisi Israel pada saat itu, bukan perdana menteri.
"Saya punya aturan: satu perdana menteri pada satu waktu," katanya. Netanyahu tidak akan mengatakan siapa yang memintanya untuk berperan dalam peran itu, tetapi dia mengatakan permintaan itu "tidak resmi".
Ukraina meminta pendahulu Netanyahu, Naftali Bennett, untuk bertindak sebagai mediator dan Bennett bertemu pada bulan Maret dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan juga berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetapi dia tidak dapat menengahi kesepakatan damai.
"Jika diminta oleh semua pihak terkait, saya pasti akan mempertimbangkannya, tapi saya tidak memaksakan diri," kata Netanyahu kepada CNN dalam sebuah wawancara. Dia menambahkan itu harus menjadi "waktu yang tepat dan keadaan yang tepat."
“Sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, juga perlu bertanya karena “Anda tidak boleh memiliki terlalu banyak juru masak di dapur,” lanjut Netanyahu.
Netanyahu mengatakan, dia diminta untuk menjadi mediator tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu. Namun, dia menolak karena dia adalah pemimpin oposisi Israel pada saat itu, bukan perdana menteri.
"Saya punya aturan: satu perdana menteri pada satu waktu," katanya. Netanyahu tidak akan mengatakan siapa yang memintanya untuk berperan dalam peran itu, tetapi dia mengatakan permintaan itu "tidak resmi".
Ukraina meminta pendahulu Netanyahu, Naftali Bennett, untuk bertindak sebagai mediator dan Bennett bertemu pada bulan Maret dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan juga berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetapi dia tidak dapat menengahi kesepakatan damai.
(esn)