Terungkap, Eks Kontributor Media Rusia Danai Aksi Pembakaran Al-Quran
loading...
A
A
A
“Swedia memiliki kebebasan berekspresi yang luas, tetapi itu tidak berarti bahwa pemerintah Swedia, atau saya sendiri, mendukung pendapat yang diungkapkan,” ujarnya.
Aksi pembakaran tersebut telah memicu kritik dari seluruh dunia Islam dan memperdalam perselisihan dengan Turki atas keinginan Swedia bergabung dengan NATO, yang membutuhkan persetujuan dari 30 negara.
“Mereka yang mengizinkan penistaan agama seperti itu di depan kedutaan kami tidak dapat lagi mengharapkan dukungan kami untuk keanggotaan NATO mereka,” kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, merespons pembakaran al-Quran.
Meskipun ada seruan dari Swedia untuk memulai kembali pembicaraan trilateral dengan Turki dan sesama pemohon, Finlandia, mengenai aplikasi menjadi NATO mereka, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak ada artinya mengadakan diskusi lebih lanjut. Pada hari Jumat, Turki juga memanggil duta besar Denmark, dan menuduh Denmark mendukung "kejahatan rasial".
Finlandia dan Swedia tahun lalu memulai pembicaraan trilateral dengan Turki yang bertujuan mengatasi keraguan Ankara tentang keanggotaan mereka di NATO. Pemerintah Swedia mengatakan telah melakukan apa yang dijanjikan untuk memperkuat undang-undang anti-terorisme, tetapi Turki menuntut lebih banyak lagi, termasuk ekstradisi 130 orang yang dianggap teroris.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Aksi pembakaran tersebut telah memicu kritik dari seluruh dunia Islam dan memperdalam perselisihan dengan Turki atas keinginan Swedia bergabung dengan NATO, yang membutuhkan persetujuan dari 30 negara.
“Mereka yang mengizinkan penistaan agama seperti itu di depan kedutaan kami tidak dapat lagi mengharapkan dukungan kami untuk keanggotaan NATO mereka,” kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, merespons pembakaran al-Quran.
Meskipun ada seruan dari Swedia untuk memulai kembali pembicaraan trilateral dengan Turki dan sesama pemohon, Finlandia, mengenai aplikasi menjadi NATO mereka, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak ada artinya mengadakan diskusi lebih lanjut. Pada hari Jumat, Turki juga memanggil duta besar Denmark, dan menuduh Denmark mendukung "kejahatan rasial".
Finlandia dan Swedia tahun lalu memulai pembicaraan trilateral dengan Turki yang bertujuan mengatasi keraguan Ankara tentang keanggotaan mereka di NATO. Pemerintah Swedia mengatakan telah melakukan apa yang dijanjikan untuk memperkuat undang-undang anti-terorisme, tetapi Turki menuntut lebih banyak lagi, termasuk ekstradisi 130 orang yang dianggap teroris.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ian)