Tertidur Saat Main Petak Umpet, Bocah Bangladesh Ini Terbangun di Malaysia
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Seorang bocah lelaki berusia 15 tahun ditemukan ditemukan selamat dalam sebuah kontainer di Malaysia . Ia dalam kondisi kelelahan setelah tertidur dan bangun enam hari kemudian 2.000 mil dari tempat dia berasal.
Bocah itu terjebak di dalam kontainer saat bermain petak umpet dengan teman-temannya di Chittagong, Bangladesh , pada 11 Januari.
Setelah tertidur, dia terkunci di dalam peti kemas dan berlayar dengan kapal peti kemas Integra melintasi Samudera Hindia keesokan harinya.
Dia ditemukan oleh staf pelabuhan dan polisi Malaysia di Port Klang hampir seminggu kemudian, pada 17 Januari, dengan kondisi kelelahan, dehidrasi, dan menangis minta makan.
Bocah itu, yang diidentifikasi hanya sebagai Fahim, ditemukan dengan kondisi demam dan dibawa ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah terdekat untuk mendapatkan perawatan, di mana kondisinya digambarkan stabil.
Fahim ditemukan setelah seorang anggota staf mendengar ketukan di salah satu kontainer. Pasukan Polisi Laut, Departemen Imigrasi setempat, dan Departemen Kesehatan kemudian datang untuk menyelidiki.
Fahim difilmkan keluar dari peti dikelilingi oleh staf dan otoritas lokal. Dalam video tersebut, dia jelas mengalami dehidrasi dan bingung, serta tidak dapat berbicara bahasa lokal.
Dia berbicara untuk menampakkan diri kepada para petugas sebelum ditempatkan di atas tandu, dikeluarkan, dan ditutupi selimut.
Fahim kemudian dibawa ke rumah sakit, di mana dia tinggal untuk saat ini.
Pihak berwenang Malaysia pada awalnya khawatir Fahim adalah korban perdagangan manusia, tetapi segera berhasil berkomunikasi dengan anak laki-laki tersebut, yang sedang dalam pemulihan.
"Tidak ada kesalahan dalam insiden itu," kata Asisten Komisaris Polisi setempat Cha Hoong Fong seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (28/1/2023).
Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution bin Ismail mengatakan kepada media lokal bahwa ketika kapal tiba di Pelabuhan Barat dan peti kemas diturunkan, pihak berwenang menemukan bocah itu di dalam.
"Dia adalah satu-satunya yang ditemukan di dalam peti kemas. Laporan polisi telah diajukan dan anak laki-laki tersebut, yang demam, dibawa untuk pemeriksaan medis," ujarnya.
“Kami sekarang sedang dalam proses memulangkan dia," imbuhnya.
"Kami tidak menghubungkan ini dengan perdagangan manusia karena penyelidikan awal menemukan bahwa dia memasuki kontainer, tertidur, dan (diangkut ke) Malaysia," terangnya.
Polisi menambahkan, kasus Fahim sudah dilimpahkan ke petugas imigrasi agar bisa dipulangkan dengan kapal yang sama.
Bocah itu terjebak di dalam kontainer saat bermain petak umpet dengan teman-temannya di Chittagong, Bangladesh , pada 11 Januari.
Setelah tertidur, dia terkunci di dalam peti kemas dan berlayar dengan kapal peti kemas Integra melintasi Samudera Hindia keesokan harinya.
Dia ditemukan oleh staf pelabuhan dan polisi Malaysia di Port Klang hampir seminggu kemudian, pada 17 Januari, dengan kondisi kelelahan, dehidrasi, dan menangis minta makan.
Bocah itu, yang diidentifikasi hanya sebagai Fahim, ditemukan dengan kondisi demam dan dibawa ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah terdekat untuk mendapatkan perawatan, di mana kondisinya digambarkan stabil.
Fahim ditemukan setelah seorang anggota staf mendengar ketukan di salah satu kontainer. Pasukan Polisi Laut, Departemen Imigrasi setempat, dan Departemen Kesehatan kemudian datang untuk menyelidiki.
Fahim difilmkan keluar dari peti dikelilingi oleh staf dan otoritas lokal. Dalam video tersebut, dia jelas mengalami dehidrasi dan bingung, serta tidak dapat berbicara bahasa lokal.
Dia berbicara untuk menampakkan diri kepada para petugas sebelum ditempatkan di atas tandu, dikeluarkan, dan ditutupi selimut.
Fahim kemudian dibawa ke rumah sakit, di mana dia tinggal untuk saat ini.
Pihak berwenang Malaysia pada awalnya khawatir Fahim adalah korban perdagangan manusia, tetapi segera berhasil berkomunikasi dengan anak laki-laki tersebut, yang sedang dalam pemulihan.
"Tidak ada kesalahan dalam insiden itu," kata Asisten Komisaris Polisi setempat Cha Hoong Fong seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (28/1/2023).
Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution bin Ismail mengatakan kepada media lokal bahwa ketika kapal tiba di Pelabuhan Barat dan peti kemas diturunkan, pihak berwenang menemukan bocah itu di dalam.
"Dia adalah satu-satunya yang ditemukan di dalam peti kemas. Laporan polisi telah diajukan dan anak laki-laki tersebut, yang demam, dibawa untuk pemeriksaan medis," ujarnya.
“Kami sekarang sedang dalam proses memulangkan dia," imbuhnya.
"Kami tidak menghubungkan ini dengan perdagangan manusia karena penyelidikan awal menemukan bahwa dia memasuki kontainer, tertidur, dan (diangkut ke) Malaysia," terangnya.
Polisi menambahkan, kasus Fahim sudah dilimpahkan ke petugas imigrasi agar bisa dipulangkan dengan kapal yang sama.
(ian)