Tersangka Pengirim Bom Surat ke Kedutaan Ukraina Tertangkap
loading...
A
A
A
MADRID - Polisi Spanyol telah menangkap seorang pria yang diduga berada di balik teror bom surat yang baru-baru ini yang menargetkan kedutaan Ukraina dan perdana menteri negara itu. Hal itu diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Spanyol.
Seorang warga negara Spanyol berusia 74 tahun ditangkap di Miranda de Ebro di Spanyol utara. Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan polisi sedang menggeledah rumah pria itu seperti dilansir dari France 24, Kamis (26/1/2023).
Tidak ada korban tewas akibat teror enam bom surat yang dikirim pada akhir November dan awal Desember lalu ke berbagai lokasi di Spanyol. Namun, seorang pegawai kedutaan Ukraina terluka ringan saat membuka salah satu paket.
Di antara situs yang ditargetkan adalah kediaman resmi Perdana Menteri Pedro Sanchez, kementerian pertahanan Spanyol dan pangkalan udara dekat Madrid dari mana senjata yang disumbangkan oleh Spanyol dikirim ke Ukraina.
Pasca kejadian itu, Kiev telah meningkatkan keamanan kedutaannya di luar negeri.
Penangkapan itu terjadi setelah New York Times melaporkan pada hari Minggu bahwa perwira intelijen militer Rusia telah mengarahkan rekan-rekan dari kelompok militan supremasi kulit putih yang berbasis di Rusia untuk melakukan kampanye di Spanyol.
Para pejabat AS mengatakan kepada surat kabar itu bahwa para perwira Rusia yang mengarahkan kampanye tersebut tampaknya berniat untuk membuat pemerintah Eropa lengah dan mungkin sedang menguji kelompok-kelompok proksi jika Moskow memutuskan untuk meningkatkan konflik.
Selain mengirimkan senjata untuk membantu Ukraina setelah Rusia mengirim pasukan ke negara itu pada Februari tahun lalu, Spanyol juga melatih pasukan Ukraina sebagai bagian dari program Uni Eropa dan memberikan bantuan kemanusiaan.
Seorang warga negara Spanyol berusia 74 tahun ditangkap di Miranda de Ebro di Spanyol utara. Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan polisi sedang menggeledah rumah pria itu seperti dilansir dari France 24, Kamis (26/1/2023).
Tidak ada korban tewas akibat teror enam bom surat yang dikirim pada akhir November dan awal Desember lalu ke berbagai lokasi di Spanyol. Namun, seorang pegawai kedutaan Ukraina terluka ringan saat membuka salah satu paket.
Di antara situs yang ditargetkan adalah kediaman resmi Perdana Menteri Pedro Sanchez, kementerian pertahanan Spanyol dan pangkalan udara dekat Madrid dari mana senjata yang disumbangkan oleh Spanyol dikirim ke Ukraina.
Pasca kejadian itu, Kiev telah meningkatkan keamanan kedutaannya di luar negeri.
Penangkapan itu terjadi setelah New York Times melaporkan pada hari Minggu bahwa perwira intelijen militer Rusia telah mengarahkan rekan-rekan dari kelompok militan supremasi kulit putih yang berbasis di Rusia untuk melakukan kampanye di Spanyol.
Para pejabat AS mengatakan kepada surat kabar itu bahwa para perwira Rusia yang mengarahkan kampanye tersebut tampaknya berniat untuk membuat pemerintah Eropa lengah dan mungkin sedang menguji kelompok-kelompok proksi jika Moskow memutuskan untuk meningkatkan konflik.
Selain mengirimkan senjata untuk membantu Ukraina setelah Rusia mengirim pasukan ke negara itu pada Februari tahun lalu, Spanyol juga melatih pasukan Ukraina sebagai bagian dari program Uni Eropa dan memberikan bantuan kemanusiaan.
(ian)