Ini Tempat Terbaik untuk Bersembunyi dari Gelombang Kejut Ledakan Nuklir
Kamis, 19 Januari 2023 - 04:11 WIB
NIKOSIA - Sudut ruangan adalah tempat teraman untuk bersembunyi dari gelombang kejut besar yang disebabkan oleh ledakan nuklir. Demikian temuan para ilmuwan dari Siprus setelah menjalankan simulasi komputer dari peristiwa bencana tersebut.
Mereka yang kurang beruntung berada di dekat episentrum ledakan akan langsung menguap, tetapi mereka yang cukup jauh masih akan berada dalam bahaya – bahkan jika mereka tetap berada di dalam ruangan, para peneliti memperingatkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Physics of Fluids pada hari Selasa.
"Studi tersebut menunjukkan bahwa kecepatan udara yang tinggi tetap menjadi bahaya yang cukup besar,” kata Dimitris Drikakis, yang memimpin tim di University of Nicosia, mengatakan kepada American Institute of Physics seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (19/1/2023).
Studi tersebut mengungkapkan bahwa ledakan itu akan menyebabkan gelombang kejut dalam radius hampir 5 km, dengan angin kencang yang mampu meruntuhkan konstruksi yang lusuh, serta melukai atau membunuh orang.
Menurut studi itu bangunan yang diperkuat beton cenderung tahan angin, tetapi mereka yang berada di dalamnya harus mencapai area tertentu dalam beberapa detik setelah ledakan agar tetap aman.
“Lokasi dalam ruangan kritis yang paling berbahaya untuk dihindari adalah jendela, koridor, dan pintu,” kata Ioannis Kokkinakis, salah satu penulis studi tersebut.
Simulasi komputer canggih yang dibuat oleh tim mengungkapkan bahwa ruang sempit di dalam gedung dapat meningkatkan kecepatan udara secara tajam, dengan gelombang kejut juga menyebabkan angin membelokkan dinding dan membelok di tikungan. Kondisi seperti itu dapat menciptakan kekuatan yang setara dengan 18 kali berat badan manusia, penelitian menunjukkan.
Menurut Kokkinakis, seseorang dapat aman dari kecepatan udara yang tinggi jika ditempatkan di sudut dinding yang menghadap ledakan, bahkan jika ruangan tersebut menghadapi ledakan.
"Namun, jika seorang yang selamat berhasil menahan gelombang kejut dengan bersembunyi di sudut, mereka masih harus menghadapi tingkat radiasi yang meningkat, bangunan yang tidak aman, saluran listrik dan gas yang rusak, serta kebakaran," Drikakis memperingatkan.
Penulis makalah percaya temuan mereka dapat digunakan oleh otoritas terkait untuk mengubah instruksi tentang bagaimana orang harus bertindak jika terjadi ledakan nuklir. Mereka juga dapat digunakan oleh arsitek untuk menginformasikan desain bangunan beton baru. Namun, tim berharap agar pertimbangan semacam itu tidak pernah muncul.
Mereka yang kurang beruntung berada di dekat episentrum ledakan akan langsung menguap, tetapi mereka yang cukup jauh masih akan berada dalam bahaya – bahkan jika mereka tetap berada di dalam ruangan, para peneliti memperingatkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Physics of Fluids pada hari Selasa.
"Studi tersebut menunjukkan bahwa kecepatan udara yang tinggi tetap menjadi bahaya yang cukup besar,” kata Dimitris Drikakis, yang memimpin tim di University of Nicosia, mengatakan kepada American Institute of Physics seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (19/1/2023).
Studi tersebut mengungkapkan bahwa ledakan itu akan menyebabkan gelombang kejut dalam radius hampir 5 km, dengan angin kencang yang mampu meruntuhkan konstruksi yang lusuh, serta melukai atau membunuh orang.
Menurut studi itu bangunan yang diperkuat beton cenderung tahan angin, tetapi mereka yang berada di dalamnya harus mencapai area tertentu dalam beberapa detik setelah ledakan agar tetap aman.
“Lokasi dalam ruangan kritis yang paling berbahaya untuk dihindari adalah jendela, koridor, dan pintu,” kata Ioannis Kokkinakis, salah satu penulis studi tersebut.
Simulasi komputer canggih yang dibuat oleh tim mengungkapkan bahwa ruang sempit di dalam gedung dapat meningkatkan kecepatan udara secara tajam, dengan gelombang kejut juga menyebabkan angin membelokkan dinding dan membelok di tikungan. Kondisi seperti itu dapat menciptakan kekuatan yang setara dengan 18 kali berat badan manusia, penelitian menunjukkan.
Menurut Kokkinakis, seseorang dapat aman dari kecepatan udara yang tinggi jika ditempatkan di sudut dinding yang menghadap ledakan, bahkan jika ruangan tersebut menghadapi ledakan.
"Namun, jika seorang yang selamat berhasil menahan gelombang kejut dengan bersembunyi di sudut, mereka masih harus menghadapi tingkat radiasi yang meningkat, bangunan yang tidak aman, saluran listrik dan gas yang rusak, serta kebakaran," Drikakis memperingatkan.
Penulis makalah percaya temuan mereka dapat digunakan oleh otoritas terkait untuk mengubah instruksi tentang bagaimana orang harus bertindak jika terjadi ledakan nuklir. Mereka juga dapat digunakan oleh arsitek untuk menginformasikan desain bangunan beton baru. Namun, tim berharap agar pertimbangan semacam itu tidak pernah muncul.
(ian)
tulis komentar anda