Amerika Serikat Diam-diam Kirim Senjata dari Israel ke Ukraina

Rabu, 18 Januari 2023 - 14:06 WIB
Tentara Ukraina membawa peluru kosong dari howitzer self-propelled dekat permukiman Makariv, Ukraina, 6 Maret 2022. Foto/REUTERS/Maksim Levin
WASHINGTON - New York Times (NYT) melaporkan militer Amerika Serikat (AS) memasok Ukraina dengan ratusan ribu peluru artileri yang ditarik dari persediaan yang berbasis di Israel.

Pentagon dilaporkan "bergegas" menemukan amunisi karena pasukan Ukraina terus menghabiskan persenjataan mereka.

“Pentagon telah mengambil dari tumpukan amunisi Amerika yang sangat banyak tetapi sedikit diketahui di Israel untuk membantu memenuhi kebutuhan mendesak Ukraina akan peluru artileri,” ungkap laporan Times pada Selasa (17/1/2023), mengutip beberapa pejabat Israel dan Amerika yang tidak disebutkan namanya.



Meskipun tidak jelas kapan kesepakatan itu dicapai, Israel telah setuju mengizinkan Washington mengambil sekitar 300.000 peluru 155 milimeter dari gudang di wilayahnya.

“Sekitar setengah dari 300.000 peluru yang ditujukan ke Ukraina telah dikirim ke Eropa dan pada akhirnya akan dikirim melalui Polandia,” tambah Times.



Persediaan AS di Israel dimaksudkan untuk digunakan dalam konflik Amerika di Timur Tengah yang terus membara.

Pentagon terpaksa mencari pasokan senjata baru karena pasukan Ukraina dilaporkan meledakkan sekitar 90.000 peluru per bulan, dua kali lipat tingkat yang dihasilkan oleh gabungan Amerika Serikat dan Eropa.

Amerika Serikat telah mengirim atau mengesahkan pengiriman lebih dari satu juta peluru 155 milimeter ke Ukraina sejak konflik dengan Rusia dimulai Februari lalu.

"Sebagian besar dari itu telah ditarik dari inventaris yang ada di Korea Selatan dan Israel,” papar seorang pejabat senior AS kepada Times, meskipun tidak menyebutkan jumlah total yang bersumber dari masing-masing.



“Meski pejabat Israel awalnya menyatakan keberatan tentang rencana untuk menarik dari stok di negara mereka sendiri, percaya itu bisa menunjukkan Israel terlibat dalam mempersenjatai Ukraina, pemerintah akhirnya setuju dengan syarat bahwa Pentagon mengisi kembali persenjataan itu. Washington juga telah berjanji untuk segera mengirimkan amunisi dalam keadaan darurat yang parah," papar laporan Times.

Israel mempertahankan hubungan dengan Ukraina dan Rusia, dan telah berusaha menjalin hubungan diplomatik antara dua negara yang berkonflik sejak pertempuran meletus tahun lalu.

Meskipun telah menawarkan membantu menengahi pembicaraan damai dan memberikan beberapa putaran bantuan kemanusiaan ke Kiev, Israel sebagian besar menolak bergabung dengan sekutu Baratnya dalam mempersenjatai Ukraina atau memberikan sanksi ekonomi Rusia, karena khawatir tindakan bermusuhan seperti itu dapat merusak hubungan dengan Moskow.

Di bawah Presiden Joe Biden, AS telah mengesahkan sekitar USD25 miliar bantuan militer langsung ke Kiev.

AS baru-baru ini setuju mengirim 50 kendaraan tempur infanteri Bradley dan berbagai senjata lainnya dalam paket senjata terbaru senilai USD3 miliar.

Namun, pejabat Ukraina terus meminta perlengkapan tambahan, dan sekarang mendesak Washington dan sekutu Eropanya mengirim tank tempur utama dan pertahanan udara yang lebih baik, di antara senjata lainnya.

Sementara AS sejauh ini telah menolak permintaan tank, para pemimpin militer dari “Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina”, yang termasuk anggota NATO, akan bertemu di Pangkalan Udara Ramstein Jerman pada Jumat untuk membahas kemungkinan pengiriman senjata yang lebih berat.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More