Pertama dalam 6 Dekade, Populasi Penduduk China Menyusut!
Selasa, 17 Januari 2023 - 16:29 WIB
BEIJING - Populasi penduduk China secara resmi dilaporkan menyusut. Ini menjadi yang pertama dalam 60 tahun terakhir.
Biro Statistik Nasional China pada Selasa (17/1/2023) mengatakan populasi penduduk negara itu turun 850.000 orang pada 2022 menjadi 1,4118 miliar. Negara itu mencatat 9,56 juta kelahiran baru dan 10,41 juta kematian pada 2022 seperti dilansir dari BusinessInsider.
Berita itu muncul setelah bertahun-tahun penurunan angka kelahiran dan saat Beijing bergulat dengan krisis demografis yang akan datang.
Penurunan ini adalah yang pertama di China sejak Lompatan Jauh ke Depan yang gagal dari Mao Zedong pada awal 1960-an, ketika kelaparan nasional merenggut sekitar 30 juta jiwa.
Penurunan pada tahun 2022 juga terjadi setelah China mencatat pertumbuhan populasi paling lambat pada tahun 2021, ketika populasinya meningkat sebanyak 480.000 orang.
Data baru ini menimbulkan implikasi drastis bagi kesehatan ekonomi China, seperti potensi penurunan permintaan barang-barang seperti perumahan dan berkurangnya populasi usia kerja secara signifikan.
Kematian di negara itu juga meningkat, sebagian karena pandemi di mana China sempoyongan akibat lonjakan kematian terkait Covid-19 selama sebulan terakhir. Pada hari Sabtu, otoritas kesehatan negara itu melaporkan hampir 60.000 kematian terkait Covid-19 terjadi antara 8 Desember dan 12 Januari.
Perusahaan data kesehatan di tempat lain di dunia memperkirakan jumlah total kematian pandemi China selama beberapa bulan ke depan akan mencapai setidaknya 1 juta.
Sementara itu, India bersiap untuk menyalip China sebagai negara terpadat di dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa memproyeksikan bahwa populasi India akan mencapai 1,67 miliar orang pada tahun 2050, sementara China diperkirakan akan memiliki populasi yang lebih kecil yaitu 1,32 miliar pada saat itu.
Biro Statistik Nasional China pada Selasa (17/1/2023) mengatakan populasi penduduk negara itu turun 850.000 orang pada 2022 menjadi 1,4118 miliar. Negara itu mencatat 9,56 juta kelahiran baru dan 10,41 juta kematian pada 2022 seperti dilansir dari BusinessInsider.
Berita itu muncul setelah bertahun-tahun penurunan angka kelahiran dan saat Beijing bergulat dengan krisis demografis yang akan datang.
Penurunan ini adalah yang pertama di China sejak Lompatan Jauh ke Depan yang gagal dari Mao Zedong pada awal 1960-an, ketika kelaparan nasional merenggut sekitar 30 juta jiwa.
Penurunan pada tahun 2022 juga terjadi setelah China mencatat pertumbuhan populasi paling lambat pada tahun 2021, ketika populasinya meningkat sebanyak 480.000 orang.
Data baru ini menimbulkan implikasi drastis bagi kesehatan ekonomi China, seperti potensi penurunan permintaan barang-barang seperti perumahan dan berkurangnya populasi usia kerja secara signifikan.
Kematian di negara itu juga meningkat, sebagian karena pandemi di mana China sempoyongan akibat lonjakan kematian terkait Covid-19 selama sebulan terakhir. Pada hari Sabtu, otoritas kesehatan negara itu melaporkan hampir 60.000 kematian terkait Covid-19 terjadi antara 8 Desember dan 12 Januari.
Perusahaan data kesehatan di tempat lain di dunia memperkirakan jumlah total kematian pandemi China selama beberapa bulan ke depan akan mencapai setidaknya 1 juta.
Sementara itu, India bersiap untuk menyalip China sebagai negara terpadat di dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa memproyeksikan bahwa populasi India akan mencapai 1,67 miliar orang pada tahun 2050, sementara China diperkirakan akan memiliki populasi yang lebih kecil yaitu 1,32 miliar pada saat itu.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda