Eks Jenderal AS: Perang Ukraina Bisa Diakhiri, tapi Rusia Bakal Gunakan Senjata Nuklir
Kamis, 12 Januari 2023 - 15:09 WIB
WASHINGTON - Seorang pensiunan jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) mengatakan perang antara Rusia dan Ukraina dapat berakhir tahun ini. Namun dia memperingatkan bahwa Moskow akan menggunakan senjata nuklir jika kalah dalam perang.
Brigadir Jenderal (Purn) Kevin Ryan mengatakan kepada Insider bahwa dia percaya Rusia akan menggunakan senjata nuklir sebelum membiarkan militernya dikalahkan di lapangan.
Presiden Rusia Vlaidmir Putin telah berulang kali mengisyaratkan akan menggunakan senjata nuklir sejak dia memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022—yang oleh Kremlin disebut sebagai "operasi militer khusus".
Namun Ryan mengatakan bahwa Kremlin mungkin secara serius mempertimbangkan untuk menggunakan senjata pemusnah massal itu jika Ukraina hampir menghancurkan tentara Rusia di lapangan atau jika pasukan Ukraina merebut kembali wilayah Crimea dari kendali Moskow.
"Jika militer Ukraina sukses besar di musim semi, dan memotong militer Rusia dan mengancam merebut kembali Crimea, maka saya pikir militer dan kepemimpinan Rusia akan menggunakan senjata nuklir, untuk tidak hanya menghancurkan target militer Ukraina tetapi untuk meyakinkan Ukraina bahwa melanjutkan perang ini akan meninggalkan Ukraina sebagai bencana nuklir," kata Ryan.
Dia menambahkan bahwa "pilihannya luas" tentang bagaimana Rusia dapat menggunakan senjata nuklir.
"Tingkat kematian bisa mendekati Hiroshima, atau bisa jauh lebih rendah jika mereka hanya berniat menembak seperti tembakan peringatan senjata nuklir di daerah yang berpenduduk sedikit," kata Ryan.
Hasil ini, kata Ryan yang menjabat sebagai atase pertahanan Rusia untuk AS, akan menjadi "menghancurkan" dengan potensi kematian puluhan ribu jiwa—tetapi itu bukan skenario yang paling mungkin.
Brigadir Jenderal (Purn) Kevin Ryan mengatakan kepada Insider bahwa dia percaya Rusia akan menggunakan senjata nuklir sebelum membiarkan militernya dikalahkan di lapangan.
Presiden Rusia Vlaidmir Putin telah berulang kali mengisyaratkan akan menggunakan senjata nuklir sejak dia memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022—yang oleh Kremlin disebut sebagai "operasi militer khusus".
Namun Ryan mengatakan bahwa Kremlin mungkin secara serius mempertimbangkan untuk menggunakan senjata pemusnah massal itu jika Ukraina hampir menghancurkan tentara Rusia di lapangan atau jika pasukan Ukraina merebut kembali wilayah Crimea dari kendali Moskow.
"Jika militer Ukraina sukses besar di musim semi, dan memotong militer Rusia dan mengancam merebut kembali Crimea, maka saya pikir militer dan kepemimpinan Rusia akan menggunakan senjata nuklir, untuk tidak hanya menghancurkan target militer Ukraina tetapi untuk meyakinkan Ukraina bahwa melanjutkan perang ini akan meninggalkan Ukraina sebagai bencana nuklir," kata Ryan.
Dia menambahkan bahwa "pilihannya luas" tentang bagaimana Rusia dapat menggunakan senjata nuklir.
"Tingkat kematian bisa mendekati Hiroshima, atau bisa jauh lebih rendah jika mereka hanya berniat menembak seperti tembakan peringatan senjata nuklir di daerah yang berpenduduk sedikit," kata Ryan.
Hasil ini, kata Ryan yang menjabat sebagai atase pertahanan Rusia untuk AS, akan menjadi "menghancurkan" dengan potensi kematian puluhan ribu jiwa—tetapi itu bukan skenario yang paling mungkin.
tulis komentar anda