Ukraina Tuding Rusia Tawarkan Kesepakatan Damai Gaya Korea
Senin, 09 Januari 2023 - 15:05 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meluncurkan “formula perdamaian” pada bulan September, bersikeras resolusi konflik hanya mungkin jika Moskow menyerahkan semua wilayah yang baru digabungkan.
Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, bersama dengan dua bekas wilayah Ukraina lainnya, wilayah Kherson dan Zaporozhye, menjadi bagian dari Rusia setelah mengadakan referendum September lalu. Crimea melakukan hal yang sama pada 2014 setelah kudeta di Kiev tahun itu.
Rusia menyebut persyaratan Zelensky tidak dapat diterima. Presiden Vladimir Putin mengatakan dalam panggilan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis bahwa negosiasi dengan Kiev hanya dapat terjadi jika Ukraina mengakui "realitas teritorial baru."
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada akhir Desember bahwa, “Politisi Ukraina tidak mampu bernegosiasi karena mayoritas adalah Russophobes yang terang-terangan."
Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, bersama dengan dua bekas wilayah Ukraina lainnya, wilayah Kherson dan Zaporozhye, menjadi bagian dari Rusia setelah mengadakan referendum September lalu. Crimea melakukan hal yang sama pada 2014 setelah kudeta di Kiev tahun itu.
Rusia menyebut persyaratan Zelensky tidak dapat diterima. Presiden Vladimir Putin mengatakan dalam panggilan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis bahwa negosiasi dengan Kiev hanya dapat terjadi jika Ukraina mengakui "realitas teritorial baru."
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada akhir Desember bahwa, “Politisi Ukraina tidak mampu bernegosiasi karena mayoritas adalah Russophobes yang terang-terangan."
(sya)
tulis komentar anda