Bye-bye Nol-Covid! Perbatasan Kembali Dibuka, Warga Hong Kong Mudik ke China

Minggu, 08 Januari 2023 - 13:14 WIB
Warga Hong Kong berbondong-bondong menyeberang ke China setelah perbatasan dibuka. Foto/Ilustrasi
HONG KONG - Para pelancong mulai mengalir melintasi penyeberangan darat dan laut dari Hong Kong ke China pada Minggu (8/1/2023) setelah Beijing membuka perbatasan yang telah lama ditutup sejak dimulainya Covid-19 .

Setelah tiga tahun, China kembali membuka perbatasannya dengan Hong Kong dan mengakhiri persyaratan karantina bagi pelancong yang datang. Ini sekaligus menghancurkan pilar terakhir dari kebijakan nol-Covid yang telah melindungi warga China dari virus tetapi juga memisahkan mereka dari dunia.

Pelonggaran pembatasan selama sebulan terakhir dari salah satu rezim Covid-19 paling ketat di dunia mengikuti protes bersejarah terhadap kebijakan yang mencakup seringnya tes, pembatasan pergerakan, dan penguncian massal yang sangat merusak ekonomi terbesar kedua di dunia itu.



Video yang diposting di media sosial China menunjukkan para pekerja di bandara Pudong Shanghai semalaman menurunkan papan biru cerah yang menandai rute melalui terminal internasionalnya untuk menegakkan rezim yang mengharuskan pelancong dari luar negeri untuk dikarantina hingga delapan hari setelah kedatangan.

Video lain menunjukkan orang-orang berpelukan secara emosional saat bersatu kembali di gerbang bandara.

"Saya sangat bahagia, sangat bahagia, sangat bersemangat. Saya sudah bertahun-tahun tidak bertemu dengan orang tua saya," kata warga Hong Kong Teresa Chow saat dia dan puluhan pelancong lainnya bersiap untuk menyeberang ke China daratan dari pos pemeriksaan Lok Ma Chau Hong Kong pada Minggu pagi.



"Orang tua saya tidak dalam kesehatan yang baik, dan saya tidak bisa kembali menemui mereka bahkan ketika mereka menderita kanker usus besar, jadi saya sangat senang untuk kembali dan melihat mereka sekarang," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa dia berencana untuk pergi ke kampung halamannya di kota Ningbo, China timur.

Di pos pemeriksaan Lok Ma Chau Hong Kong, seorang pengemudi yang hanya bermarga Yip, mengatakan bahwa dia termasuk di antara mereka yang tidak sabar untuk melakukan perjalanan ke daratan.

"Sudah tiga tahun, kita tidak punya waktu untuk menunda," katanya.

Investor berharap pembukaan kembali pada akhirnya akan menghidupkan kembali ekonomi senilai USD17 triliun yang mengalami pertumbuhan terendah dalam hampir setengah abad.

Tetapi perubahan kebijakan yang tiba-tiba telah memicu gelombang besar infeksi yang membanjiri beberapa rumah sakit dan menyebabkan gangguan bisnis.



Pembukaan perbatasan mengikuti dimulainya "chun yun" atau periode 40 hari pertama perjalanan Tahun Baru Imlek pada Sabtu kemarin, yang sebelum pandemi merupakan migrasi tahunan terbesar di dunia dari orang-orang yang kembali ke kampung halaman mereka atau berlibur bersama keluarga.

Pemerintah China mengatakan sekitar 2 miliar orang diperkirakan melakukan perjalanan musim ini, hampir dua kali lipat pergerakan tahun lalu dan pulih hingga 70 persen dari level 2019.

Banyak orang China juga diharapkan untuk mulai bepergian ke luar negeri, pergeseran yang telah lama ditunggu-tunggu untuk tempat-tempat wisata di negara-negara seperti Thailand dan Indonesia, meskipun beberapa pemerintah memberlakukan pembatasan karena khawatir dengan lonjakan Covid-19.

Para analis mengatakan perjalanan tidak akan segera kembali ke tingkat sebelum pandemi karena faktor-faktor seperti kelangkaan penerbangan internasional.

China pada hari Minggu juga kembali mengeluarkan paspor dan visa perjalanan untuk penduduk daratan, dan visa biasa serta izin tinggal untuk orang asing.

Beijing memiliki kuota jumlah orang yang dapat melakukan perjalanan antara Hong Kong dan daratan setiap hari.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More