Hacker Rusia Targetkan 3 Lab Nuklir Amerika Serikat

Sabtu, 07 Januari 2023 - 10:06 WIB
Menurut wawancara dengan sembilan perusahaan keamanan siber, Cold River, yang pertama kali muncul di radar para profesional intelijen setelah menargetkan Kantor Luar Negeri Inggris pada 2016, telah terlibat dalam lusinan insiden peretasan profil tinggi lainnya dalam beberapa tahun terakhir.

Reuters, dalam laporannya hari Sabtu (7/1/2023), mengeklaim telah melacak akun email yang digunakan dalam operasi peretasan antara tahun 2015 dan 2020 ke seorang pekerja teknologi informasi di kota Syktyvkar, Rusia.

"Ini adalah salah satu grup peretasan terpenting yang belum pernah Anda dengar," kata Adam Meyer, wakil presiden senior intelijen di perusahaan keamanan siber AS; CrowdStrike.

"Mereka terlibat langsung mendukung operasi informasi Kremlin."



Layanan Keamanan Federal (FSB) Rusia, badan keamanan domestik yang juga melakukan kampanye spionase untuk Moskow, dan kedutaan Rusia di Washington tidak menanggapi permintaan komentar melalui email.

Pejabat Barat mengatakan pemerintah Rusia adalah pemimpin global dalam peretasan dan menggunakan spionase siber untuk memata-matai pemerintah dan industri asing untuk mencari keunggulan kompetitif. Namun, Moskow secara konsisten membantah melakukan operasi peretasan.

Reuters menunjukkan temuannya kepada lima pakar industri yang mengonfirmasi keterlibatan Cold River dalam percobaan peretasan laboratorium nuklir, berdasarkan sidik jari digital bersama yang secara historis dikaitkan oleh para peneliti dengan grup tersebut.

Badan Keamanan Nasional (NSA) AS menolak mengomentari kegiatan Cold River. Markas Besar Komunikasi Global Inggris (GCHQ), yang setara dengan NSA, tidak berkomentar. Kantor Luar Negeri Inggris juga menolak berkomentar.

Pada bulan Mei, Cold River membobol dan membocorkan email milik mantan kepala layanan mata-mata MI6 Inggris. Itu hanyalah salah satu dari beberapa operasi "peretasan dan pembocoran" tahun lalu oleh peretas yang terkait dengan Rusia di mana komunikasi rahasia dipublikasikan di Inggris, Polandia, dan Latvia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More