Ide AS Beli S-400 Milik Turki Dinilai Tragis Sekaligus Menggelikan
Senin, 13 Juli 2020 - 06:30 WIB
Menurut Karatas, alasan utama para senator AS begitu terpisah dari kenyataan saat ini adalah karena mereka menganggap diri mereka pemimpin dunia.
"Besok, AS akan menggunakan praktik yang sama lagi, tetapi pada subjek yang berbeda. Pemeras akan menggunakan pilihannya sampai akhir. Yang penting di sini adalah apa yang akan dilakukan pihak penekan," ujarnya.
(Baca: Pakar: Turki Tes S-400 Rusia dengan Jet F-16 AS untuk Tahu Kelemahannya )
Karatas menekankan bahwa S-400 adalah sistem rudal pertahanan udara, tidak dirancang untuk digunakan sebagai senjata ofensif. Dia menuturkan bahwa itu akan jelas digunakan untuk melawan musuh yang akan mengancam keamanan Turki.
"Sistem tidak akan ditargetkan secara langsung terhadap NATO, tetapi terhadap ancaman udara dari musuh yang menyerang, terlepas dari milik siapakah itu," jelasnya.
Karatas juga menekankan bahwa, meskipun ada tekanan AS, Turki tidak akan menyerah pada S-400. Menurutnya, sistem itu efektif operasional. Setelah tahap pertama pelatihan personel, proses menyelesaikan pelatihan tempur akan dilanjutkan dan pelatihan akan berlanjut tanpa gangguan di berbagai tingkatan sepanjang siklus operasional, selama S-400 berada dalam dinas militer Turki.
"Tidak ada jalan untuk kembali dalam masalah S-400 dan tidak akan ada. Tidak diragukan lagi, keputusan politik dan ekonomi mempengaruhi kehidupan kita dan akan terus melakukannya. Dan dalam hal ini, implementasi perjanjian yang ditandatangani antara Turki dan Rusia pada pasokan S-400 sangat penting dalam hal memastikan keamanan Turki, mempertahankan rasa hormat dan kepercayaannya di arena internasional dan kerja sama dengan negara-negara tetangga," tukasnya.
"Besok, AS akan menggunakan praktik yang sama lagi, tetapi pada subjek yang berbeda. Pemeras akan menggunakan pilihannya sampai akhir. Yang penting di sini adalah apa yang akan dilakukan pihak penekan," ujarnya.
(Baca: Pakar: Turki Tes S-400 Rusia dengan Jet F-16 AS untuk Tahu Kelemahannya )
Karatas menekankan bahwa S-400 adalah sistem rudal pertahanan udara, tidak dirancang untuk digunakan sebagai senjata ofensif. Dia menuturkan bahwa itu akan jelas digunakan untuk melawan musuh yang akan mengancam keamanan Turki.
"Sistem tidak akan ditargetkan secara langsung terhadap NATO, tetapi terhadap ancaman udara dari musuh yang menyerang, terlepas dari milik siapakah itu," jelasnya.
Karatas juga menekankan bahwa, meskipun ada tekanan AS, Turki tidak akan menyerah pada S-400. Menurutnya, sistem itu efektif operasional. Setelah tahap pertama pelatihan personel, proses menyelesaikan pelatihan tempur akan dilanjutkan dan pelatihan akan berlanjut tanpa gangguan di berbagai tingkatan sepanjang siklus operasional, selama S-400 berada dalam dinas militer Turki.
"Tidak ada jalan untuk kembali dalam masalah S-400 dan tidak akan ada. Tidak diragukan lagi, keputusan politik dan ekonomi mempengaruhi kehidupan kita dan akan terus melakukannya. Dan dalam hal ini, implementasi perjanjian yang ditandatangani antara Turki dan Rusia pada pasokan S-400 sangat penting dalam hal memastikan keamanan Turki, mempertahankan rasa hormat dan kepercayaannya di arena internasional dan kerja sama dengan negara-negara tetangga," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda