Diduga Jadi Mata-mata China, Taiwan Tahan Para Perwira Militernya
Kamis, 05 Januari 2023 - 13:32 WIB
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada November bahwa mata-mata China merupakan ancaman serius. Komentar itu muncul ketika pihak berwenang meluncurkan penyelidikan terhadap seorang perwira infanteri karena diduga mengambil NTD40.000 sebulan dari China untuk mengumpulkan intelijen dan menyerah jika perang pecah.
Masalah mata-mata memengaruhi tingkat tertinggi militer Taiwan.
Mantan Wakil Menteri Pertahanan Chang Che-ping—yang pernah menjadi pejabat militer terpenting ketiga Taiwan—diselidiki pada tahun 2021 karena kekhawatiran tentang kontak dengan jaringan mata-mata China.
Dia dibebaskan dan menjadi saksi dalam kasus yang mengarah pada dakwaan atas tuduhan mata-mata pada bulan Juni terhadap seorang pensiunan jenderal dan letnan kolonel.
AS meningkatkan dukungan militernya untuk Taiwan, yang tahun lalu mendeteksi sekitar 1.700 serangan pesawat perang ke zona identifikasi pertahanan udara yang sensitif dan lebih dari 660 kapal di perairan terdekat.
Anggota Parlemen AS pada bulan Desember menyetujui tagihan pengeluaran USD1,7 triliun yang memungkinkan penjualan senjata hingga USD10 miliar ke Taiwan.
Masalah mata-mata memengaruhi tingkat tertinggi militer Taiwan.
Mantan Wakil Menteri Pertahanan Chang Che-ping—yang pernah menjadi pejabat militer terpenting ketiga Taiwan—diselidiki pada tahun 2021 karena kekhawatiran tentang kontak dengan jaringan mata-mata China.
Dia dibebaskan dan menjadi saksi dalam kasus yang mengarah pada dakwaan atas tuduhan mata-mata pada bulan Juni terhadap seorang pensiunan jenderal dan letnan kolonel.
AS meningkatkan dukungan militernya untuk Taiwan, yang tahun lalu mendeteksi sekitar 1.700 serangan pesawat perang ke zona identifikasi pertahanan udara yang sensitif dan lebih dari 660 kapal di perairan terdekat.
Anggota Parlemen AS pada bulan Desember menyetujui tagihan pengeluaran USD1,7 triliun yang memungkinkan penjualan senjata hingga USD10 miliar ke Taiwan.
(min)
tulis komentar anda