Rentetan Serangan Rudal Rusia Hancurkan Gudang Drone Ukraina
Senin, 02 Januari 2023 - 14:00 WIB
MOSKOW - Rentetan serangan rudal menargetkan kemampuan Ukraina meluncurkan drone di wilayah Rusia. Kabar tersebut diungkapkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Minggu (1/1/2023).
“Serangan tersebut menghancurkan fasilitas produksi Ukraina yang terlibat dalam pembuatan drone (UAV) yang digunakan Kiev untuk melakukan serangan teroris terhadap Rusia,” papar Kemhan Rusia.
Kemhan Rusia menambahkan, “Serangan Rusia juga menargetkan lokasi di mana drone siap aksi diparkir, dan lokasi peluncurannya.”
"Tujuan penyerangan tercapai, rencana Kiev untuk melakukan serangan teroris terhadap Rusia dalam waktu dekat telah digagalkan," papar Kemhan Rusia.
Kepala angkatan bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan di Telegram bahwa 20 rudal telah ditembakkan ke negara itu pada Sabtu dari pembom jarak jauh Rusia dan sistem berbasis darat.
Dia mengklaim 12 rudal dari 20 rudal tersebut telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina.
Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko mengatakan satu orang tewas dan 20 orang lainnya luka-luka dalam serangan itu. Beberapa orang juga terluka di kota Nikolaev dan Khmelnitsky, menurut pihak berwenang setempat.
Pada tanggal 5 Desember, Ukraina berusaha menyerang pangkalan yang menampung pembom jarak jauh Moskow di wilayah Saratov dan Ryazan, jauh di dalam wilayah Rusia.
Menurut Kementerian Pertahanan, drone jet "buatan Soviet" yang dimodifikasi yang digunakan dalam serangan di pangkalan Engels dan Dyagilevo dihancurkan oleh pertahanan udara, tetapi puing-puingnya akhirnya menewaskan tiga personel militer dan "sedikit" merusak dua pesawat.
Serangan serupa terhadap lapangan terbang Engels kembali dilakukan oleh Kiev pada 23 Desember.
UAV juga ditembak jatuh, tetapi tiga prajurit menderita luka fatal akibat puing-puing. Menurut pejabat Rusia, tidak ada kerusakan yang terjadi pada pesawat di darat.
Sepanjang konflik, Ukraina juga menggunakan drone yang lebih kecil untuk menargetkan wilayah perbatasan Rusia dan Crimea dalam banyak kesempatan.
“Serangan tersebut menghancurkan fasilitas produksi Ukraina yang terlibat dalam pembuatan drone (UAV) yang digunakan Kiev untuk melakukan serangan teroris terhadap Rusia,” papar Kemhan Rusia.
Kemhan Rusia menambahkan, “Serangan Rusia juga menargetkan lokasi di mana drone siap aksi diparkir, dan lokasi peluncurannya.”
"Tujuan penyerangan tercapai, rencana Kiev untuk melakukan serangan teroris terhadap Rusia dalam waktu dekat telah digagalkan," papar Kemhan Rusia.
Kepala angkatan bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan di Telegram bahwa 20 rudal telah ditembakkan ke negara itu pada Sabtu dari pembom jarak jauh Rusia dan sistem berbasis darat.
Dia mengklaim 12 rudal dari 20 rudal tersebut telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina.
Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko mengatakan satu orang tewas dan 20 orang lainnya luka-luka dalam serangan itu. Beberapa orang juga terluka di kota Nikolaev dan Khmelnitsky, menurut pihak berwenang setempat.
Pada tanggal 5 Desember, Ukraina berusaha menyerang pangkalan yang menampung pembom jarak jauh Moskow di wilayah Saratov dan Ryazan, jauh di dalam wilayah Rusia.
Menurut Kementerian Pertahanan, drone jet "buatan Soviet" yang dimodifikasi yang digunakan dalam serangan di pangkalan Engels dan Dyagilevo dihancurkan oleh pertahanan udara, tetapi puing-puingnya akhirnya menewaskan tiga personel militer dan "sedikit" merusak dua pesawat.
Serangan serupa terhadap lapangan terbang Engels kembali dilakukan oleh Kiev pada 23 Desember.
UAV juga ditembak jatuh, tetapi tiga prajurit menderita luka fatal akibat puing-puing. Menurut pejabat Rusia, tidak ada kerusakan yang terjadi pada pesawat di darat.
Sepanjang konflik, Ukraina juga menggunakan drone yang lebih kecil untuk menargetkan wilayah perbatasan Rusia dan Crimea dalam banyak kesempatan.
(sya)
tulis komentar anda